Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Elnusa Petrofin Salurkan 10.872 Paket Sembako ke Masyarakat di Seluruh Indonesia
- Thomas Tuchel Merasa Belum Pantas Menyanyikan Lagu Kebangsaan Inggris
- Thibaut Courtois Mau Buka-bukan Soal Kasusnya Di Timnas Belgia
- Lagi Fokus Keluar Zona Degradasi, PSS Sleman Malah Dapat Kabar Buruk
- Ketua DEN : Deregulasi untuk Efisiensi Ekonomi dan Percepatan Investasi
Tangani Pasien Corona, RSPI Sulianti Saroso Butuh Tambahan Tenaga Medis
Sabtu, 21 Maret 2020 07:43 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) membutuhkan tambahan tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga asisten apoteker untuk memperluas kapasitas penanganan pasien khusus Covid-19.
Rincian kebutuhan itu sudah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia agar bisa menarik tenaga kesehatan dari asosiasi profesi tenaga kesehatan yang ada.
"Sudah kami mintakan ke Dinas Kesehatan (Provinsi DKI Jakarta) maupun Kementerian Kesehatan," kata Dirut RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (20/3).
Baca juga : Pemerintah Berjibaku Lawan Corona, PKS Usulkan Pembentukan Tim Pengawas di DPR
Adapun perluasan kapasitas itu dibutuhkan mengingat kini RSPI sudah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus Covid-19. Perluasan itu juga akan dilakukan secara bertahap dimana tahapan perluasan pertama itu rencananya akan dilakukan penambahan hingga 90 kamar.
"Perluasannya bertahap, karena kami juga kan harus menambah alat dan mempersiapkan tenaga. Kami rencana akan menampung 90 tempat tidur," kata Syahril.
Syahril mengaku lupa rincian tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk tahapan perluasan pertama. Namun, yang dia ingat kebutuhan tenaga kesehatan antara lain profesi dokter umum sebanyak 8 orang dan dokter spesialis paru 4 orang. Selain itu, Syahril juga mengusulkan penambahan lead dan asisten apoteker serta perawat yang jumlah terperincinya dia lupa.
Baca juga : Cegah Penyebaran Corona, UIN Bandung Lakukan Penyemprotan Disinfektan
"Saya agak lupa jumlahnya, tapi sudah tertulis itu yang kami butuhkan ke Kementerian Kesehatan dan (Asosiasi) Profesi," kata Syahril.
Adapun kepada Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan yang ada di Indonesia, Syahril berharap mereka dapat ikut serta memberikan bantuan tenaganya.
Menurut dia, kebutuhan tenaga kesehatan tersebut juga dirasakan sejumlah rumah sakit rujukan corona lainnya. Penyebabnya, tak lain karena jumlah kasus positif corona makin meningkat. [SRI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya