Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Samarinda mengapresiasi pelaku usaha Palm Kernel Expeller (PKE) yang telah berhasil meningkatkan volume ekspor secara signifikan. Berdasarkan permohonan sertifikasi karantina untuk ekspor PKE di Karantina Pertanian Samarinda, di triwulan pertama 2020 tercatat sebanyak 18,2 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp 80,38 miliar. Angka ini meningkat 10 kali lipat dibanding periode sama 2019. Loncatan volume yang menggembirakan di tengah pandemi Covid-19.
“Siapa sangka kalau PKE, yang merupakan limbah kelapa sawit, yang diperoleh dari proses pengolahan inti sawit menjadi minyak sawit dan dibuang percuma sebagai ampas industri minyak sawit, bisa menjadi komoditas unggulan Samarinda,” kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono saat menyerahkan sertifikat kesehatan tumbuhan, di kantornya, Selasa (21/4).
Baca juga : Ekspor Sawit dan Kopi Asal Jatim Melonjak Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19
Agus menerangkan, PKE atau yang lebih dikenal dengan istilah bungkil kelapa sawit, merupakan salah satu hasil produk turunan dari kelapa sawit berbentuk serbuk seperti tanah. Biasanya digunakan sebagai pakan ternak di beberapa daerah di Tanah Air dan juga di pasar global.
Saat ini, negara peminat bungkil kelapa sawit juga terus bertambah. Dari data lalu lintas ekspor di wilayah kerjanya, Agus menyebutkan pasar ekspor di 2019 hanya Vietnam dan Malaysia. Kini, produk PKE asal Samarinda berhasil menembus Thailand, Jepang, Malaysia, dan China.
Baca juga : Bebas Corona, Basuki Ratas Dan Rapim Via Konferensi Video
Penguatan Sistem
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menjelaskan bahwa secara nasional, tren sertifikasi ekspor PKE juga meningkat. Baik volume maupun negara tujuan ekspor.
Menurut Jamil, keberhasilan komoditas ini menembus pasar global merupakan pencapaian penting. Karena masing-masing negara tujuan memiliki persyaratan teknis yang ketat. Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin dinegara tujuan.
Baca juga : Kementan-Daerah Bahu Membahu Wujudkan Ekspor Hortikultura Naik 3 Kali Lipat
Untuk itu, pihaknya selaku otoritas karantina terus lakukan penguatan kesisteman perkarantinaan. Seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya