Masih Up and Down, Nasib Rupiah Juga Tergantung Harga Minyak

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada pembukaan sesi perdagangan hari ini, Senin (27/4), rupiah kembali terlihat lesu. Mata uang Garuda berada di posisi Rp 15.405 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah 0,36 persen di pasar spot.

Sepanjang pekan lalu, rupiah sukses menunjukkan keperkasaannya pada saat penutupan. Menguat 0,42 persen ke angka Rp 15.400 per dolar AS di pasar spot.

Baca juga : Ditutup Rp 15.400, Perry: Rupiah Cenderung Stabil Dan Menguat

Berdasarkan kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,49 persen atau berada di angka Rp 15.553 per dolar AS saat penutupan.

Pada pergerakan hari ini, rupiah diramal bakal stabil dan bergerak di kisaran Rp 15.300-15.750 per dolar AS.

Baca juga : Merasa Bernasib Sama, Ini Cara Ojol Bantu Pekerja Harian Lain

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, penguatan rupiah antara lain didukung oleh masuknya arus modal asing ke Indonesia (inflow).

"Selain itu, pelaku pasar juga masih mengamati perkembangan penanganan virus Covid-19 di Indonesia, juga di luar negeri," imbuhnya.

Baca juga : Diberi Surat Teguran,Diulangi Lagi Ditindak

Dari luar negeri, harga minyak disebut turut mempengaruhi rupiah. Menguatnya harga minyak, akan berdampak positif bagi mata uang Garuda.

Selain itu, indeks dolar AS juga menentukan arah rupiah. Langkah parlemen AS yang menyetujui paket stimulus 500 miliar dolar AS untuk penanganan Covid-19, diyakini berimbas pada pelemahan indeks dolar. Ini berarti, nilai rupiah bisa terkatrol. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.