Dark/Light Mode

Gubernur Riau: Pertanian Tak Boleh Berhenti, Gerakan Tanam Di Daerah Sendiri

Rabu, 6 Mei 2020 20:52 WIB
Petani panen padi
Petani panen padi

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah Covid-19 berdampak terhadap sendi kehidupan masyarakat, di antaranya  ketahanan pangan daerah. Untuk mengantisipasi terjadinya defisit pangan di Provinsi Riau, pemerintah daerah (Pemda) bersama petani mulai melakukan gerakan tanam penyediaan pangan dan hortikultura di daerah sendiri.

“Daerah lain juga memberlakukan PSBB sehingga arus masuk bahan pangan dari daerah lain ke daerah kita tentunya juga akan terbatas, dan harganya kemungkinan besar akan naik pula," kata Syamsuar saat memberikan arahan pada acara 'Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah' di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Rabu (6/5).

Syamsuar mengatakan, ia telah memberikan instruksi kepada Bupati/Wali Kota se-Provinsi Riau untuk melakukan Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah dengan menanam di daerah sendiri berbagai komoditi tanaman pangan dan hortikultura seperti padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas, aneka tanaman sayuran, dan buah. 

“Tujuannya untuk menjaga keseimbangan supply dan demand bahan pangan serta stabilisasi harga pangan,"ucapnya.

Baca juga : Gubernur Arinal: Surplus Beras Diperkirakan Capai 266.110 Ton

Lebih lanjut, Syamsuar menerangkan, gerakan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan intensifikasi berupa peningkatan produktivitas, pemanfaatan lahan pekarangan, tanaman tumpang sari serta penanaman dalam pot/polybag.

Kemudian, melalui kegiatan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam dengan cetak sawah baru, rehabilitasi sawah telantar, optimalisasi lahan, pemanfaatan lahan tidur (sleeping land) dan lahan-lahan milik kantor/lembaga pemerintah/swasta yang tidak dimanfaatkan.

“Ini juga sekaligus merespons instruksi Bapak Presiden terkait membuka lahan sawah baru sebagai antisipasi kekeringan maka sesuai RTRW Provinsi Riau yang telah ditetapkan pada tahun 2018, bahwa kita telah menetapkan pola ruang khusus pertanian Provinsi Riau seluas 514.130 hektare (ha),” ungkapnya.

Syamsuar juga turut menyampaikan laporan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura terkait luas panen padi di Provinsi Riau di mana pada April lalu luas panen mencapai 3.329,8 hektar (ha) dan diperkirakan Mei luas panen 4.581,1 ha serta pada Juni mendatang Provinsi Riau akan panen seluas 9.246,4 ha. Sedangkan produksi beras pada April-Juni mencapai 40.435,1 ton. 

Baca juga : Kementan Terus Pantau Ketersediaan Dan Distribusi Pangan di Daerah

“Perlu saya tegaskan ada atau tidak ada pandemi Covid-19 kita tidak boleh terlena, pertanian harus terus bergerak, tidak boleh berhenti," sambungnya.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejumlah provinsi yang sebelumnya mengalami defisit beras, kini telah berkurang. Ini terjadi lantaran pemerintah melakukan intervensi dengan memasok kebutuhan beras ke beberapa wilayah.

Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya, mencatat ada tujuh provinsi yang mengalami defisit beras, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

“Setelah diintervensi, maka yang tersisa  Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara," kata Syahrul.

Baca juga : Sekjen PAN: Jangan Biarkan Korban PHK Cari Solusi Sendiri

Syahrul menegaskan, beberapa upaya intervensi yang dilakukan pemerintah di antaranya mengalokasikan stok beras nasional dari daerah yang surplus ke daerah yang mengalami defisit, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan stok beras. 

“Kelancaran distribusi menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan stok beras," tandasnya [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.