Dark/Light Mode

Gubernur Arinal: Surplus Beras Diperkirakan Capai 266.110 Ton

Selasa, 5 Mei 2020 22:50 WIB
Petani panen menggunakan mesin
Petani panen menggunakan mesin

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi optimistis produksi pangan di daerah selama bulan Ramadhan, masa pandemi Covid-19 dan pasca Lebaran aman. Faktanya, petani Lampung masih terus melakukan panen raya padi dengan produksi beras Mei 2020 diperkirakan surplus mencapai 266.110 ton.

“Kami terus bertekad mewujudkan petani Lampung berjaya meskipun saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19," katanya di Bandar Lampung, Selasa (5/5).

Arinal memastikan Pemerintah Provinsi Lampung akan terus berupaya untuk mengamankan ketahanan pangan nasional dengan mensinergikan seluruh lintas kepentingan dengan mendukung kegiatan usaha petani secara berkelanjutan.

“Tentunya ini akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan keluarganya," ucapnya.

Baca juga : Murray Yakin Tenis Baru Bisa Dilanjutkan Pada 2021

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Kusnadi menyebut, di tengah pandemi virus corona produksi padi Provinsi Lampung pada Mei 2020 diperkirakan mencapai 516.949 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan penyediaan beras sebanyak 330.950 ton dan kebutuhan beras pada Mei 2020 sebanyak 64.840 ton.

Perkiraan panen padi di Provinsi Lampung pada Mei-Juni 2020 seluas 163.888 hektare (ha) dengan provitas rata-rata 5,1 ton/ha dan produksi mencapai 837.467 ton GKG.

“Hampir 68 persen produksi panen kontribusi dari Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulangbawang dan Mesuji," sebutnya.

Lebih lanjut Kusnadi menyatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19, petani Lampung tetap semangat untuk melakukan panen padi.

Baca juga : 39 TKA China Di Bintan Dipulangkan Hari Ini

“Sebelumnya petani sempat mengeluhkan tentang keterbatasan alsin panen dan berkurangnya pembeli gabah/beras dari luar Provinsi Lampung, namun saat ini kendala sudah kita atasi," ucapnya.

Kusnadi pun menegaskan distribusi gabah/beras untuk wilayah Provinsi Lampung hingga saat ini relatif lancar. Namun untuk distribusi di luar Provinsi Lampung khususnya wilayah Sumatera dan Jawa sempat terkendala akibat dampak pandemi Covid-19.

“Tetapi kita sudah atasi kendala para petani dengan melakukan mobilisasi alsin panen dari seluruh Brigade Alsintan (provinsi/kabupaten) serta melakukan sosialisasi Gerakan Petani Mandiri Panen dan Simpan Gabah," terangnya.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) telah mengingatkan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) bisa menyebabkan krisis pangan dunia. 

Baca juga : Gubernur BI: Pemulihan Ekonomi Tertahan Corona

Menurut FAO, krisis pangan ini bisa disebabkan oleh terbatasnya jumlah pekerja di sektor pertanian akibat kebijakan karantina hingga gangguan logistik pangan. FAO pun mengingatkan agar setiap negara menjaga kelancaran rantai pasokan pangan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.