Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berkenalan Dengan ‘Si Buce Kalimantan’, Tanaman Air Yang Digemari Negara Di Asia-Amerika

Sabtu, 23 Mei 2020 20:46 WIB
Budidaya Tanaman Air Bucephalandra atau Buce
Budidaya Tanaman Air Bucephalandra atau Buce

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenal dengan tanaman air Bucephalandra atau yang biasa dikenal Buce? mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Tetapi tanaman yang tumbuh di pedalaman hutan ini amat familiar di Borneo alias Kalimantan

Ya, buce merupakan salah satu tanaman air bernilai ekonomis tinggi. Dari beberapa informasi yang didapat, di Amerika saja para aquascaper harus merogoh koceknya sebesar 70 US dolar untuk satu rumpun kecil Bucephalandra. 

“Tanaman ini harus diimpor langsung dari Indonesia. Selain itu pertumbuhannya cenderung lambat. Ini sebenarnya jadi peluang,” ujar Direktur Perbenihan Direktorat Hortikultura Kementan, Sukarman, Sabtu (23/5). 

Dia mengungkapkan, awalnya Buce hanya didapatkan di alam Borneo. Tingginya permintaan pasar terhadap tanaman ini membuat pelaku usaha membudidayakannya di luar habitat aslinya. Kini, budidaya Buce sudah dilakukan di Bogor, Cirebon, Madiun dan termasuk di wilayah Kalimantan.

“Potensi pengembangan masih terbuka luas. Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, tanaman seperti Buce harus terus didorong untuk pasar ekspor,” tambah Sukarman

Baca juga : Kementan Dorong Percepatan Tanam Bawang Merah

Dijelaskan Sukarman, merujuk data unit Pelayanan Rekomendasi di Direktorat Jenderal Hortikultura, hampir setiap hari ada usulan permohonan ekspor tanaman tersebut. Mulai dari Amerika, Peru, Vietnam, Hong Kong, Jepang dan Korea.

“Saat ini terdapat 16 pelaku usaha yang aktif mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat izin pengeluaran/ekspor untuk benih Bucephalandra,” kata Sukarman. 

Sukarman memaparkan, dari hasil wawancara dengan beberapa pengiat tanaman ini, untuk harga saat ini di kalimantan per kg Rp 500.000- 800.000, namun untuk jual di luar kalimantan Rp 500.000 - 1.000.000 (tergantung jenisnya).

Informasi yang didapat dari 2 pelaku usaha, untuk bucephalandra memiliki nilai jual di dalam negeri Rp 2.500 - 10.000/pcs/rhyzome/batang (tergantung jenisnya).

Untuk nilai ekspor per pcs/rhycome/batang 0.5 - 0,72 dolar, sedangkan per rimpang/clump 1.20 - 1.50 dollar.

Baca juga : Wayan Sudirta Bela Yasonna yang Digugat Karena Program Asimilasi

“Jadi jika dihitung nilai ekspor di tahun 2020 hingga bulan Mei saja sudah mencapai 2.649.277 pcs yang bernilai sekitar 1.324.638,- s/d 1.907.479 USD,” ungkap Sukarman. 

Bucephalandra adalah salah satu jenis tanaman semi aquatic yang sedang jadi primadona pecinta aquascape di Amerika dan utamanya Jepang. Daunnya yang hijau segar, ungu dengan bunga putih yang elok. Tanaman ini mudah perawatan namun lamban pertumbuhannya. 

Bentuk daun dan warna yang elegan membuat tanaman ini menjadi target perburuan para aquascaper seantero dunia. Eksotik dan endemik Pulau Borneo membuat tanaman ini menjadi magnet para kolektor Aquatic plant di seluruh dunia.

Kendati saat ini tengah pandemi Covid-19, ekspor tanaman hias tetap mengalir. Dari data Surat Izin Pengeluaran benih yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Hortikultura pada 2020, hingga pertengahan April terdapat izin pengeluaran sebanyak 300 ribu pieces.

Permohonan ekspor terhadap jenis tanaman hias lainnya di antaranya Bucephalandra, Anubias, Krokot, Ammania, Aponogeton, Carolina, Bacopa, Cabomba, Blyxa, Keladi, Cryptocoryne, Ceratophyllum, Echinodorus, Cyperus, Egeria, Eriocaulo, Glossostigma, Eleocharis dan masih banyak jenis tanaman hias lainnya. 

Baca juga : Ribuan Hand Sanitizer Yang Diproduksi Nivea Disumbangkan ke RS

“Mungkin belum familiar dikenal ternyata memiliki peluang pasar ekspor menjanjikan. Hanya dalam kurun satu Minggu yakni di akhir April, tercatat izin ekspor yang telah dikeluarkan untuk jenis  tanaman tersebut termasuk Bucephalandra mencapai 9 juta tanaman," beber dia. 

“Potensi tanaman hias lokal sangat menjanjikan. Angka permohonan ekspor benih terus- menerus meningkat. Bisnis ini punya peluang besar dan tentunya dapat menaikkan neraca perdangan dalam negeri,” tutup Sukarman. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.