Dark/Light Mode

Gandeng Telkom, Jababeka Group Genjot Kompetensi Kerja Milenial

Rabu, 27 Mei 2020 10:15 WIB
Penandatanganan mou Jababeka Group dan Telkom Indonesia. (Foto: ist)
Penandatanganan mou Jababeka Group dan Telkom Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jababeka Group bekerja sama dengan Telkom Indonesia meningkatkan kompetensi kerja milenial. Langkah ini dilakukan untuk menekan jumlah pengangguran di Indonesia.

Indonesia memiliki lima juta pengangguran dengan persentase terbesar disumbang oleh lulusan SMK. Jumlah pengangguran itu diperkirakan akan meningkat akibat dampak virus corona. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penyebab terbesar dari munculnya angka pengangguran tersebut dikarenakan keterampilan yang dimiliki tak sesuai kebutuhan.

Melihat fenomena tersebut, Jababeka Group dan Telkom Indonesia membuat sebuah program pengembangan kompetensi dan penyaluran kerja bagi milenial. Dengan program tersebut, diharapkan bisa menciptakan alumni yang terampil dan relevan dengan kebutuhan industri sehingga mampu menekan angka pengangguran.

Kolaborasi ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) via online antara Jababeka Group dan Telkom. Kerja sama yang bertajuk Peresmian Kerjasama Telkom & Jababeka dalam Peran Meningkatkan Kompetensi SDM Indonesia di gelar Rabu (20/5) lalu.

Pasca penandatanganan MoU ini, Jababeka Group-Telkom akan menjalankan 3 program, yaitu Online Class Training, Offline Training, dan Property for Millennial Pra Kerja: Dapat Kerja Dapat Rumah. Program pengembangan kompetensi akan dikemas melalui bootcamp. Kemudian, Jababeka Group dan Telkom akan membantu menyalurkan para alumni ke perusahaan Telkom dan 1700 perusahaan yang berada di Kota Jababeka saat ini.

Baca juga : Riyadh Group Indonesia Kembangkan Wisata Halal Di Indonesia

Alfa Putra Kurnia,  CEO Arkademy mengatakan, selama pendidikan, peserta tak dikenakan biaya, namun ada sharing agreement. Artinya, setelah peserta mendapat kerja, dan memiliki pendapatan, mereka bisa mencicil pendidikan yang telah didapat. Bahkan nanti ada opsi untuk bisa melanjutkan pendidikan formal juga, yaitu di pendidikan S1 di President University ataupun Telkom University.

"Bagi mereka yang daftar program ini kita seleksi dulu. Dan saat dia dapat kerja dari pelatihan ini dan berpenghasilan, mereka juga bisa menyewa atau mencicil properti yang dimiliki Jababeka," ujarnya, Rabu (27/5)

Untuk standarisasi dan distribusi ke market akan dilakukan Pijar Mahir, mulai dari produksi video, penyiapan kurikulum dan silabus, sampai ke feedback-nya melalui www.pijarmahir.com. Sementara kebutuhan instruktur akan dibantu oleh Learning Center Jababeka Group, yaitu Akademi Komunitas Presiden, President University (PU), President Development Center (PDC), dan Jababeka Learning Center (JLC). 

“Tim ini termasuk juga untuk penyelenggaraan offline training atau bootcamp. Output dari semua ini apa? Ready to work graduates, kelas karyawan PU, dan Jababeka Property,” urai Alfa.

Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Digital Business Telkom Indonesia mengaku, antusias dan tak sabar untuk menjalankan kerja sama ini. Karena kerja sama Jababeka-Telkom sangat penting untuk kedua perusahaan bisa bertahan di masa Covid-19. Di mana perlahan-lahan behavior consumer berubah akibat wabah Covid-19.

Baca juga : Daya Beli Loyo, Jokowi Genjot Padat Karya

Ada dua perubahan perilaku dari empat perubahan yang harus diantisipasi oleh Telkom karena Telkom merupakan bisnis yang bergerak di ranah digital, yaitu stay at home lifestyle dan go virtual. “Semua orang saat ini mulai terbiasa beraktivitas di rumah, mulai dari bekerja, belajar dan tidak perlu ketemu tatap muka, semua sudah bisa selesai melalui virtual. Lebih efisien dan bisa saving cost,” urai Faizal.

Bahkan, kata Faizal, diperkirakan gaya hidup tersebut akan berlanjut setelah wabah selesai. Oleh karenanya, proyeksi bisnis yang ingin dicapai Telkom di 2021-2024 harus dikebut setahun lebih cepat untuk mengantisipasi perubahan perilaku masyarakat yang lain.

Dengan penandatangan ini, dia berharap, di tahap awal, terkait konten-konten skill yang diproduksi bisa memperkaya Pijar Mahir, salah satu platform yang dipakai Pra Kerja. Konten yang dibutuhkan pemerintah ada 3 tahap, yaitu skill level satu, dua dan tiga. “Sejauh ini yang sudah dikurasi tim Pra Kerja baru tahap satu, yaitu konten low skill atau kemampuan dasar. Sedangkan untuk konten level dua dan tiga masih menunggu pemerintah mengurasi kembali,” terang Faizal.

Hal senada dikatakan Sutedja Sidarta Darmono, Direktur PT Jababeka Tbk. Menurutnya, peningkatan kompetensi merupakan kunci penting agar seseorang bisa bertahan dalam masa Covid-19. Hal itu pula telah menjadi fokus dari Jababeka Group agar kemampuan pekerja bisa terus relevan dengan kebutuhan industri yang begitu dinamis.

"Dalam sisi Jababeka, kami ingin membuat Silicon Valley di Indonesia. Kita bisa membawa itu ke Cikarang. Kalau kita belajar dari Amerika Serikat, kita akan bergerak ke industri 4.0 dan 5.0. Dalam kondisi seperti sekarang, pengembangan industri 4.0 harus lebih dipercepat,” ujarnya.

Baca juga : Bantu Penanganan Corona, Wings Group Rogoh Kocek Rp 25 Miliar

Untuk itu, kata dia, perlu peningkatan sumber daya manusia, sebab jika mereka tidak mengikuti perkembangan teknologi, mereka akan kesulitan. Jababeka siap mendukung tempat dan konten yang dibutuhkan bagi pelatihan ini.

Sementara Setyono Djuandi Darmono, Chairman and Founder Jababeka Group dan President University, berharap, kerja sama ini bisa secepatnya terlaksana dan mampu memberi dampak besar kepada masyarakat. Karena pemerintah sangat membutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk menangani Covid-19 seperti yang Jababeka-Telkom lakukan sekarang.

Ia menilai, antara Jababeka dengan Telkom memiliki dua kelebihan yang kalau disinergikan tak hanya akan meningkatkan skill bagi milenial, tapi juga pemecahan masalah pengangguran yang sedang dihadapi negara Indonesia. “Banyak hal di Indonesia yang kalau kita bisa kembangkan akan menjadi mahal. Contohnya, kami banyak bergerak di bidang properti, tapi kalau tidak ditunjang dengan infrastruktur, maka nilainya tidak bisa besar,” kata dia.

Oleh karena itu, dia optimis kerja sama ini bisa memberi kemajuan luar biasa, salah satunya membantu menekan angka pengangguran. Pendaftaran sendiri akan dibuka di minggu keempat Juni di website www.arkademy.com/jababeka. Untuk proses seleksinya akan ditangani oleh tim arkademy. [DIT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.