Dark/Light Mode

Daya Beli Loyo, Jokowi Genjot Padat Karya

Rabu, 8 April 2020 08:38 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Program padat karya terus ditingkatkan. Tahun ini, program ini akan ditambah sampai 500 persen. 

Jokowi meminta kementerian dan lembaga menggenjot program padat karya tunai hingga 5 kali lipat. Penambahan ini untuk menjaga daya beli masyarakat pedesaan di tengah pandemi Covid-19. 

“Jadi kalau biasanya buat 10, sekarang 50 kali. Paling nggak 5 kali lipat. Kalau normal-normal saja nggak ada tendangannya,” kata Presiden dalam rapat terbatas melalui video conference, kemarin. 

Jokowi menilai, saat ini sejumlah kementerian memiliki program yang dapat dikaitkan dengan program padat karya tunai. 

“Di PUPR, Perhubungan, Pertanian, KKP, di LHK, di BUMN saya kira bisa dipadatkaryakan,” ujarnya. Nantinya, program padat karya tunai dapat diterapkan secara masif menggunakan skema dana desa. 

Baca juga : Jokowi Tak Manjain Koruptor

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, dana desa dalam situasi saat ini dapat dimanfaatkan untuk dua hal. Yaitu, sebagai bantuan sosial bagi warga yang terdampak serta sebagai program padat karya tunai di desa-desa. 

Dari laporan yang diterimanya,lanjut Presiden, dana desa yang tersalur baru 32 persen atau Rp 9,3 triliun dari pagu tahap yang pertama sebesar Rp 28 triliun pada akhir Maret 2020, 

“Artinya kalau dari total Rp 72 triliun, itu baru 13 persen. Masih kecil sekali,” ungkapnya. 

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, sejumlah program padat karya tunai telah disiapkan untuk membuat masyarakat memperoleh pendapatan dan mempertahankan daya beli. 

Program tersebut diutamakan kepada pekerja informal atau sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Baca juga : Perkuat Kelembagaan Petani, Kementan Genjot Produksi Kapas

“Program ini diutamakan untuk pekerja informal atau sektor UKM. Program yang menyerap jumlah tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga. mengurangi pengangguran dan kemiskinan” ujarnya. 

Airlangga menambahkan, dalam pelaksanaannya program padat karya tunai itu harus memenuhi standar kesehatan atau physical distancing dari sisi jumlah dan jarak. 

Airlangga mengungkapkan, sejumlah kementerian telah menyiapkan program tersebut. Di antaranya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 

Airlangga mencontohkan, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan kegiatan pembuatan disinfektan dan pembuatan masker. 

Menurutnya, Kemenaker juga telah menyiapkan program padat karya produktif yang diharapkan bisa menggerakkan masyarakat. 

Baca juga : Lawan Corona, Jokowi Dihibur Presiden China

Program itu menurutnya, bisa dikerjasamakan dengan badan usaha milik desa. “Kementerian Ketenagakerjaan juga sedang membuat program padat karya pasca pemulihan Covid-19,” katanya. 

Selain itu, kata Airlangga, Kementerian Koperasi juga tengah melakukan relaksasi, realokasi, dan refocusing anggaran. 

Dia mengatakan, terdapat beberapa program yang terkait dengan usaha kecil menengah (UKM). Di antaranya, kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian, di mana pemerintah memasukan program untuk kemudahan pembayaran cicilan yang sudah dianggarkan pemerintah. Kemenkop disebutnya juga tengah menyiapkan program untuk menjaga kelangsungan usaha koperasi simpan pinjam. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.