Dark/Light Mode

Demi Kelangsungan Energi, Pertamina Jaga Produksi Hulu Migas

Rabu, 27 Mei 2020 20:32 WIB
Demi Kelangsungan Energi, Pertamina Jaga Produksi Hulu Migas

 Sebelumnya 
Untuk tahun 2020 ini, Pertamina akan tetap berkomitmen untuk mempertahankan tingkat investasi hulu dikisaran yang sama dengan tahun 2019.

Sepanjang triwulan 1-2020, meskipun dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi biaya dan efisiensi, Pertamina tetap menjadi pemimpin secara nasional dalam jumlah kegiatan pengeboran.

Terbukti, pengeboran eksploitasi sebanyak 78 sumur dan pekerjaan workover (pekerjaan untuk mempertahankan atau memperbaiki/menambah produksi) sebanyak 161 sumur telah berhasil dilakukan.

Baca juga : Konsumsi BBM Turun, Pertamina Tetap Siagakan Satgas

Sebagai contoh, Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC) berhasil melakukan tajak dua sumur lepas pantai di Struktur Parang. Pengeboran kedua sumur di Blok Nunukan ini diperkirakan memiliki potensi cadangan yang cukup besar dan menjadi semangat tersendiri di tengah pandemi.

Prestasi serupa juga dicatatkan PHM yang telah melakukan pengeboran 31 sumur tajak di South Peciko dan Tunu Deep East dan menargetkan untuk mengebor 117 sumur tajak dan 2 sumur eksplorasi.

Banyaknya jumlah sumur yang dibor itu merupakan upaya untuk memaksimalkan cadangan hidrokarbon yang tersedia karena cadangan dan produksi dari sumur-sumur yang ada sudah makin marjinal.

Baca juga : Posisi Keuangan Yang Kuat Jadi Pondasi BCA Hadapi Covid-19

Selain itu, upaya pengeboran tersebut diharapkan dapat menekan laju penurunan produksi serendah mungkin, hingga di bawah 10 persen.

Menghadapi situasi pandemi Covid-19, Fajriyah mengungkapkan, Pertamina melakukan berbagai penyesuaian, termasuk sistem kerja antara lain mengubah prosedur pergantian pekerja lapangan (crew change), yang sebelumnya tiap 12 hari menjadi 28 hari. Serta memastikan kondisi kesehatan pekerja, seraya terus berupaya menjaga produksi migas sesuai target RKAP.

"Pertamina hingga saat ini memutuskan tetap melakukan investasi di sektor hulu, untuk menjaga produksi dan lifting migas nasional. Pertamina terus memantau perkembangan situasi global, terutama pandemi Covid-19, harga minyak mentah dunia, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar,” pungkas Fajriyah. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.