Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah mengalami penguatan kemarin, nilai tukar rupiah pada Selasa (9/6) pagi ini, dibuka stagnan di level Rp 13.885 per dolar AS.
Sekadar latar, kemarin, rupiah ditutup melemah tipis 8 poin atau 0,05 persen di level Rp 13.885 per dolar AS. Sementara pada kurs tengah, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menempatkan kurs referensi di level Rp 13.956 per dolar AS. Atau menguat 144 poin (1,02 persen) dari posisi Rp 14.100 pada Jumat (5/6).
Baca juga : Gawat, Kasus Corona Di Saudi Tembus 100 Ribu
Meski stagnan, rupiah diramal terus menguat. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi, rupiah berpeluang mencapai angka di bawah Rp 14 ribu per dolar AS.
"Masih terbuka kemungkinan potensi penguatan ke kisaran Rp 13.700 pada hari ini," kata ujar Ariston dalam riset hariannya, Selasa (9/6).
Baca juga : Hari Ini, Masjid Istiqlal Belum Gelar Jumatan
Ariston menambahkan, penguatan tersebut memiliki potensi resisten di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS. Mengingat nilai tukar mata uang regional mengalami konsolidasi terhadap dolar AS.
Dalam hal ini, tidak ada sentimen negatif yang menonjol, sehingga mendorong penguatan rupiah ke depan.
Baca juga : Hari Ini, Rupiah Diramal Menguat ke Posisi Rp 13.950 Per Dolar AS
"Penguatan masih merespon sentimen positif pembukaan kembali pasar di tengah pandemi Covid-19, yang memunculkan optimisme bahwa ekonomi akan segera pulih. Apalagi, cadangan devisa juga semakin membaik, karena aliran modal asing juga cukup deras," terang Ariston. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
