Dark/Light Mode

Berorientasi Ekspor, Sektor Logam Siap Bertransformasi Menuju Industri 4.0

Jumat, 17 Juli 2020 07:58 WIB
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi saat berkunjung ke PT Tata Logam Lestari, di Cikarang, Kamis (16/7). (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi saat berkunjung ke PT Tata Logam Lestari, di Cikarang, Kamis (16/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi menyebutkan sektor industri logam siap bertransformasi menuju industri 4.0.

"Tim Kemenperin akan membantu dalam identifikasi kendala perusahaan dalam upaya bertransformasi ke industri 4.0. Ini merupakan salah satu rekomendasi bagi perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap strategi bisnis dalam bertransformasi," kata Doddy.

Hal tersebut disampaikan Doddy usai melakukan kunjungan ke PT Tata Logam Lestari dalam rangka melihat kesiapan salah satu industri logam di dalam negeri untuk bertransformasi ke arah revolusi industri, di Cikarang, Kamis (16/7).

Doddy menambahkan meskipun industri logam belum dimasukkan ke dalam lima sektor pionir industri 4.0 pada Making Indonesia 4.0, namun merupakan salah satu sektor yang strategis karena selama ini mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Baca juga : Fahri: Penolakan Ekspor Bibit Lobster Untungkan Penyelundup

"Peran penting industri logam, di antaranya adalah hasil produknya menjadi bahan baku utama bagi kegiatan sektor lainnya seperti industri permesinan dan peralatan pabrik, otomotif, maritim serta elektronik," ungkapnya.

Bahkan, dengan bertransformasi ke arah industri 4.0, diyakini kinerja industri logam akan semakin kokoh dan berpeluang mendongkrak sumbangsihnya terhadap nilai ekspor nasional.

Catatan positif ekspor produk industri logam nasional terlihat pada Januari-Mei 2020 yang menembus 9,2 miliar dolar AS atau naik 41 persen dibanding perolehan periode sama 2019 sekitar 6,5 miliar dolar AS.

"Capaian positif itu selaras dengan salah satu strategi dalam program Making Indonesia 4.0, yakni meningkatkan produktivitas industri yang berorientasi ekspor guna mendorong roda perekonomian nasional," ungkap Doddy.

Baca juga : Teten: Reformasi Sektor Pangan Diminta Berbasis Koperasi

Diharapkan, melalui kebijakan pengembangan sektor-sektor industri yang punya orientasi ekspor, target Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia pada 2030 dapat terwujud.

Doddy menambahkan setelah ini, PT Tata Logam Lestari akan melakukan asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dan mengikuti pendampingan dari Kemenperin berupa penyusunan peta jalan transformasi industri 4.0.

"Kami akan membantu Tata Logam Lestari melakukan identifikasi potensi-potensi yang dimiliki dan menyusun strategi roadmap atau rencana aksi dalam bertransformasi menuju industri 4.0," terangnya.

Lima hal yang perlu diingat untuk bisa bertransformasi menuju industri 4.0 menurut Doddy adalah manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi pabrik.

Baca juga : Menpora-FKPPI Siap Berkolaborasi Mencetak Wirausaha Muda

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi mengatakan, secara garis besar implementasi 4.0 sudah mulai dilakukan Tatalogam Group di beberapa lini.

“Kita sudah lakukan dibeberapa lini. Mulai dari machine to machine. Antara mesin itu sudah berhubungan. Jadi kalau buat kami, implementasi 4.0 itu konsepnya DNA. Harus ada Device, Network, dan Application (DNA),” ujarnya

PT Tata Logam Lestari diharapkan dapat konsisten menjalankan program transformasi industri 4.0 yang akan disusun selama kegiatan asesmen INDI 4.0 dan pendampingan industri 4.0 yang dilakukan bersama tim Kemenperin.

"Nantinya, perusahaan ini dapat menjadi percontohan bagi sektor industri logam lainnya dalam implementasi teknologi industri 4.0, serta dapat menjadi salah satu calon lighthouse industri 4.0 dalam skala nasional," pungkas Doddy. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.