Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Holding PTPN III Gelontorkan 40 Ribu Ton Gula Pasir Ke Pasar Ritel

Kamis, 6 Agustus 2020 14:21 WIB
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani (tengah) berbincang dengan Direktur Pemasaran PTPN Dwi Sutoro (kanan) dan Corporate Secretary PTPN Imelda Alini usai penyampaian paparan tentang produk gula kemasan 1 kg di Jakarta, Rabu (5/8). Holding Perkebunan Nusantara PTPN III serius masuk ke pasar ritel dengan memasarkan produk gula konsumsi kemasan 1 kg untuk memenuhi ketersediaan dengan harga yang terjangkau. Musim giling tahun ini ditargetkan mulai dengan kapasitas sekitar 40.000 ton atau 40 juta pcs. Foto M Qori Haliana/RM
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani (tengah) berbincang dengan Direktur Pemasaran PTPN Dwi Sutoro (kanan) dan Corporate Secretary PTPN Imelda Alini usai penyampaian paparan tentang produk gula kemasan 1 kg di Jakarta, Rabu (5/8). Holding Perkebunan Nusantara PTPN III serius masuk ke pasar ritel dengan memasarkan produk gula konsumsi kemasan 1 kg untuk memenuhi ketersediaan dengan harga yang terjangkau. Musim giling tahun ini ditargetkan mulai dengan kapasitas sekitar 40.000 ton atau 40 juta pcs. Foto M Qori Haliana/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III serius menggarap bisnis gula pasir. Perseroan, melalui tujuh anak usahanya, bakal menggelontorkan 40 ribu ton gula pasir ke ritel.
    

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani mengatakan, langkah bisnis ini merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis PTPN Grup, khususnya dalam bisnis gula pasir untuk konsumsi. Sebelumnya, prioritas PTPN bertahun-tahun menjalankan bisnis untuk gula pasir tidak menyasar langsung ke ritel.
    

"Kami serius masuk ke pasar ritel dengan produk kemasan gula 1 kilogram (kg) untuk memenuhi ketersediaan gula yang semakin dibutuhkan masyarakat," kata Ghani saat ditemui di Jakarta, kemarin.
     

Harga yang dibenderol Holding PTPN III untuk setiap 1 kg gula disesuaikan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku, yaitu Rp 12.500 per kg.
     

Dia menilai langkah ini merupakan langkah strategis untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga gula nasional. Holding PTPN III dalam menjalankan program ini melibatkan tujuh anak usahanya: PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV.
     

Baca juga : Jelang Idul Adha, Pelni Angkut Nyaris 3 Ribu Sapi Ke Jakarta

"Kami sebagai BUMN perlu ikut berperan menjaga ketersediaan gula konsumsi sepanjang tahun dengan harga yang wajar. Semoga bisa ikut menjaga kebutuhan gula," papar Ghani.
     

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Grup Dwi Sutoro menambahkan, dalam masa giling 2020 ini, PTPN Grup memulai dengan kapasitas gula konsumsi kemasan 1 kg untuk ritel nasional. Ada sekitar 40 ribu ton atau sekitar 40 juta bungkus gula kemasan 1 kg yang akan disebarkan ke masyarakat.
     

"Jumlah ini akan terus dikembangkan sebagai  bagian dari rencana strategis PTPN Grup dalam 5 sampai 10  tahun ke depan," ucapnya.
     

Menurut Dwi, berbagai langkah strategi sudah dipersiapkan untuk menembus pasar ritel, dengan memfokuskan pada merek masing-masing anak perusahaan PTPN yang sudah ada di daerah masing-masing, dengan harga terjangkau sesuai ketentuan pemerintah. 
     

Misalnya, PTPN II dengan area sekitar Sumatera Utara dengan merek Walini, PTPN VII sekitar area Lampung dengan merek Walini, PTPN IX, sekitar area Jawa Tengah, dengan merek Banaran, PTPN X sekitar Jawa Timur dengan merek Dasa Manis.
     

Baca juga : Kampanye Gemarikan, KKP Sebar 2,7 Ton Ikan Segar Ke Purwakarta

Dia menjelaskan, jumlah gula konsumsi ritel sudah mulai diproduksi serta didistribusikan sejak Juli 2020. Distribusi dilakukan melalui kemitraaan dengan 65 koperasi dan tujuh pelaku UMKM, yang tersebar di enam anak perusahaan di seluruh Indonesia. 
     

“Kami berkomitmen untuk menggandeng lebih banyak lagi koperasi dan UMKM di masa depan”, tutur Dwi.
     

Selain itu, PTPN akan tetap menggandeng petani tebu rakyat dalam meningkatkan produksi tebu dengan cara menjaga kestabilan harga di tingkat petani. Upaya menggandeng petani, diharapkan bisa mendorong minat petani tetap tinggi untuk memproduksi tebu. Sehingga secara langsung menambah kapasitas gula konsumsi dan menaikkan kesejahteraan petani tebu.
     

Untuk mencapai target gula konsumsi ini, perseroan telah menyiapkan perlengkapan teknis. Seperti peralatan pabrik dengan maintenance dan investasi peralatan, analisa pendahuluan sampel tebu dan persiapan TMA (tebang, muat dan angkut). Ini tujuan untuk menjamin keandalan dan efisiensi giling. 
     

Menurut dia, perseroan memiliki strategi memperkuat komoditas gula dengan cara memperluas areal tanaman tebu. Perluasan area dilakukan dari 56 ribu hektar saat ini menjadi sekitar 80 ribu hektar. 
     

Baca juga : Bulog Tunda Ekspor 100 Ribu Ton Beras Ke Arab Akibat Covid

Caranya dengan mengkonversi lahan karet yang dimiliki anak perusahaan, serta bersinergi dengan BUMN lainnya, seperti Perum Perhutani.
     

PTPN Grup menargetkan gula konsumsi tahun ini sebanyak 1 juta ton. Produksi itu bersumber dari areal tanaman tebu milik seluruh anak usaha, maupun milik petani tahun ini sekitar 168 ribu hektar. Dan diproyeksikan mampu menghasilkan tebu untuk digiling sebanyak 12,2 juta ton. 
     

“Dengan tingkat rendeman sekitar 8 persen, maka kami bisa mencapai gula konsumsi sekitar 1 juta ton,” pungkasnya.[JAR].
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.