Stimulus AS Belum Jelas, Rupiah Pusing Tujuh Keliling

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah dibuka menguat 20 poin ke posisi Rp 14.740 per dolar AS, dibanding sesi perdagangan kemarin, yang mentok di level Rp14.760 per dolar AS. Melemah 0,55 persen atau 80 poin.

Alhasil, rupiah pun menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di antara mata uang Asia lainnya. Sementara indeks dolar AS terpantau turun 0,21 persen, ke level 93.242 pada hari ini.

Baca juga : Belum Deklarasi, PKS Depok Masih Nunggu Rekomendasi Partai Koalisi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih akan dibayangi sentimen stimulus AS. Saat stimulus disetujui oleh Kongres AS, pergerakan mata uang negara berkembang diyakini bakal menguat terhadap greenbacks.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah tertekan oleh perundingan rencana stimulus AS yang buntu, sehingga peluncurannya tertunda. Padahal, sentimen itu sangat dinantikan pasar untuk mendorong penguatan nilai tukar negara berkembang. Termasuk, rupiah.

Baca juga : Sevilla Vs AS Roma, Minus Chris Smalling

"Rupiah telah tertekan selama lima hari perdagangan berturut-turut, di saat mayoritas mata uang Asia lainnya berhasil melawan dolar AS," katanya di Jakarta, Kamis (13/8).

Ariston menilai, rupiah masih berpeluang melanjutkan pelemahan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan rebound dolar AS ke zona hijau, dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.

Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Paling Kinclong Se-Asia

“Rupiah bisa menguat lagi, kalau pembahasan stimulus AS menemui kompromi. Pada pekan ini, rupiah kemungkinan bergerak di kisaran Rp14.400- Rp14.850 per dolar AS,” tandas Ariston. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.