Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Program Kemitraan Pupuk Kaltim Kerek Produksi Padi Petani

Senin, 17 Agustus 2020 15:20 WIB
Panen padi masyarakat Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. (Foto: ist)
Panen padi masyarakat Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pupuk Kaltim mengembangkan Program Kemitraaan Pertanian Terpadu (PKPT). Program ini untuk menggerakkan sumber daya sektor pertanian, sekaligus mendorong kemandirian petani yang lebih berdaya saing. 

Pilot project program ini telah menuai hasil. Di mana  produktivitas pertanian padi masyarakat Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, meningkat dengan total produksi mencapai 35 persen dari biasanya.

Sekretaris program PKPT Hilmi Syarif mengatakan, program PKPT digagas untuk menyelesaikan persoalan klasik yang selama ini dihadapi petani tradisional. Salah satunya adalah kurangnya modal maupun akses untuk mendapatkan modal kerja karena tidak ada jaringan ke perbankan. 

Selain itu, kata dia, kurangnya pengawasan dan kawalan teknologi dalam melakukan budidaya tanaman, mulai dari kegiatan persiapan lahan hingga kegiatan penen. Petani biasa mengelola lahan dan tanamannya dengan kebiasaan lama yang belum tentu tepat, sehingga hasilnya bisa kurang maksimal.

“Program PKPT bisa disebut sebagai agrisolution sebagai sebuah instrumen kebijakan Perusahaan untuk menggerakkan sumber daya di sektor pertanian, meningkatkan produktivitas petani dengan hasil maksimal, sekaligus memberi pemahaman kepada petani bahwa bertani itu bagian dari kegiatan bisnis,” ujarnya Senin (17/8).

Baca juga : Angkasa Pura I Salurkan Kredit Rp 1,8 Miliar Bantu UMKM

Menurut dia, program PKPT menjadi jawaban seluruh persoalan yang dihadapi petani mulai masa penyiapan lahan, menyiapkan bibit tanaman hingga paska panen. Seluruhnya dipetakan sejak awal untuk dicarikan solusi. 

Program ini berbeda dengan Demonstration Plot (Demplot) yang kerap dilaksanakan Pupuk Kaltim. Program ini melibatkan stakeholders dari berbagai pihak, terdiri dari Pupuk Kaltim sebagai inisiator, distributor resmi Pupuk Kaltim, perbankan, Pemerintah Daerah, hingga offtaker sebagai jaminan pembelian hasil produksi pertanian untuk jangka panjang. 

“Kalau Demplot murni dilaksanakan mandiri oleh Pupuk Kaltim tanpa menggandeng pihak lain, tapi kalau program ini melibatkan banyak pihak,” kata Hilmi. 

Keterbatasan petani dalam meningkatkan hasil pertanian disebabkan berbagai faktor, seperti kurangnya modal untuk pembelian pupuk, hingga terbatasnya pengetahuan tentang pengelolaan lahan serta tanaman secara optimal. Maka dengan program ini, Pupuk Kaltim memfasilitasi petani dengan sejumlah pihak yang terlibat, guna mendukung masa tanam yang dilaksanakan. 

Dicontohkan Hilmi, untuk pembiayaan pengadaan pupuk mulai awal musim tanam, Pupuk Kaltim memberikan solusi dengan menghubungkan petani kepada distributor untuk kepastian pasokan, dengan perjanjian pembayaran saat panen dan bisa diakses dengan cepat. Selain itu, petani juga dihubungkan dengan perbankan atau sumber pendanaan lainnya untuk kemudahan permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dibayar saat panen.

Baca juga : PKB Dorong 7 Kader Maju Di Pilkada Jabar

Begitu pula untuk pendampingan. Kata Hilmi, Pupuk Kaltim terlibat mulai dari persiapan lahan melalui analisa tanah, pengolahan dan pemupukan berimbang. Kemudian dilanjutkan pendampingan pemilihan bibit tanaman hingga proses panen dan ini didukung Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Pemerintah Daerah untuk aplikasi teknologi pertanian. 

Begitu pula perjanjian pembelian oleh offtaker, hasil produksi akan dihargai lebih tinggi melalui skema harga pasar ditambah nilai faktor. Artinya, penjualan gabah akan dibeli berdasarkan harga pasar saat panen ditambah hasil kesepakatan antara petani dengan offtaker. “Sehingga penjualan hasil panen bisa lebih tinggi dari sebelumnya, karena padi yang dihasilkan jauh lebih baik,” katanya.

Bahkan offtaker pun, kata Hilmi, mengakui jika hasil panen perdana program yang dikerjakan di Kabupaten Jember ini jauh lebih baik, sehingga berani membeli dengan harga lebih tinggi. Dari sebelumnya gabah kering panen hanya dihargai Rp 4600-Rp 4700 per Kg, kini mencapai harga pada kisaran Rp 4900-5000 per Kg. 

“Jadi kita tidak hanya mengajarkan petani cara menanam dan memupuk secara benar, tapi juga berorientasi pada bisnis dengan hasil maksimal, sehingga tidak diakali “tengkulak”, karena harga lebih bagus dan sudah disepakati di awal,” terang Hilmi. 

Menurut Hilmi, beberapa pihak telah menyatakan diri ikut berpartisipasi pada program ini, seperti penjamin permodalan pupuk dari perbankan BUMN, setelah sebelumnya hanya disupport distributor resmi Perusahaan, hingga penyediaan jasa asuransi bagi petani untuk meminimalisasi risiko gagal panen. Seluruh pembiayaan dibantu mulai awal, dengan pembayaran petani saat masa panen. 

Baca juga : AHY Beri Dampak Positif Perpolitikan Di Indonesia

“Artinya, modal di awal maupun premi asuransi tak perlu dipusingkan lagi oleh petani, karena ditanggung pihak yang mensupport dan baru dibayar saat panen,” lanjut Hilmi. 

Seiring keberhasilan pada pilot project di Kecamatan Rambipuji di atas lahan 2 hektare dengan total produksi 10,7 ton/Ha atau naik 3,7 ton dari sebelumnya 7 ton/Ha, program PKPT tahap dua rencananya masih dilaksanakan Pupuk Kaltim di Kabupaten Jember. 

Saat ini sudah lebih dari 100 petani dari berbagai Kecamatan yang tergabung dalam kelompok tani mendaftarkan diri menjadi peserta program PKPT. Rencananya program ini juga akan dilaksanakan di seluruh wilayah distribusi Pupuk Kaltim, sehingga petani bisa lebih produktif dalam mendukung ketahanan pangan. Pendaftaran dibuka melalui kantor perwakilan Pupuk Kaltim atau melalui Distribtor Pupuk Kaltim di masing-masing daerah,” terang Hilmi. 

“Syaratnya mudah, bersedia bekerja keras menggarap lahan, gunakan bibit yang bagus, gunakan pupuk non subsidi Pupuk Kaltim dan ikuti arahan PPL,” pungkas Hilmi. [DIT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.