Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Program Kemitraan Bikin Petani Bawang Putih Untung

Senin, 20 Juli 2020 14:04 WIB
Ketua bawang putih yang juga Ketua Poktan Kerto Raharjo, Juli/Ist
Ketua bawang putih yang juga Ketua Poktan Kerto Raharjo, Juli/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peningkatan produksi bawang putih dalam negeri. Caranya melalui perluasan areal tanam dengan melibatkan pemerintah daerah, petani hingga pelaku usaha impor. 

Seperti halnya di Kawasan Lereng Gunung Sumbing Magelang, pola kemitraan tanam antara petani dengan importir bawang putih, diakui dirasakan manfaatnya oleh para petani setempat. Di Kawasan tersebut terdapat 3 sentra bawang putih yang mengembangkan model kemitraan dengan importir yaitu Kecamatan Kaliangkrik, Kajoran dan Windusari.

Juli, Ketua Poktan Kerto Raharjo, Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik Magelang saat dihubungi, Minggu (19/7), mengaku senang bisa memiliki pengalaman bermitra dengan importir.

Baca juga : PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Di Ambon Dan Jabar

"Kelompok saya pernah bekerja sama  (dengan importir-red) tahun 2019. Kami mendapat bantuan saprodi dan benih dari importir. Hasil panennya dibagi 80 persen untuk petani dan 20 persen untuk importir. Petani mendapat banyak keuntungan," ungkap Juli yang diaminkan oleh para petani lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Petani Bawang Putih Kecamatan Kaliangkrik.

Senada, Sugeng, anggota Poktan Pituduh, Desa Ngargosoko, Kecamatan Kaliangakrik, juga merasakan hal yang sama. Pada tahun 2017 pihaknya bekerja sama dengan PT RRB dengan luasan 2,6 hektare (Ha).

"Saya senang karena berhasil panen dan menguntungkan, hasil yang diperoleh saya jadikan benih dan ditanam lagi,” ujar Sugeng.

Baca juga : Dukung Program Digitalisasi dan Pemulihan UMKM, BGR Gandeng Pinsar

Tarman, ketua Poktan Suko Tani, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran menambahkan, importir mitra bahkan mau membeli untuk konsumsi sebanyak 70 ton. Meskipun di dalam Perjanjian Kerja sama atau PKS tidak disebutkan ketentuan bahwa importir wajib serap seluruh hasil petani. 

"Saya dan anggota merasa terbantu karena importir mitra kami mau membeli hasil panen milik petani" terang Tarman. 

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro menjelaskan, kemitraan dengan importir di wilayahnya sudah berjalan dengan baik dan petani cukup terbantu.

Baca juga : Kemajuan Penelitian Vaksin Bikin Rupiah Kinclong Pagi Ini

“Dinas berkomitmen untuk terus mengawal kegiatan ini (bawang putih-red) dan berharap dapat terus berkembang untuk kesejahteraan petani kami" terangnya. 

Direktur Sayuran & Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian, Tommy Nugraha, meminta kemitraan yang telah terjalin antara petani dan importir di Magelang dapat terus berjalan harmonis. Ini sebagaimana yang sering disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 

"Program kemitraan bawang putih antara petani dengan importir di berbagai daerah terbukti bermanfaat untuk keduabelah pihak. Seperti instruksi Pak Mentan, Kementan akan terus dorong dan kawal pelaksanaannya di lapangan,” pungkas Tommy. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.