Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kowani Soroti Masih Rendahnya Partisipasi Perempuan Di Pilkada

Rabu, 21 Oktober 2020 13:11 WIB
Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto. (Foto: ist)
Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto menyoroti, masih rendahnya partisipasi perempuan dalam gelaran Pilkada serentak 2020.

Dari data Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia) sebanyak 157 calon kepala daerah (Cakada) atau 10,6 persen wanita yang turun berpartisipasi dalam gelaran lima tahunan tersebut. Ini menunjukan data ketewakilan perempuan masih rendah dibanding laki-laki sebanyak 1.329 calon. 

“Tetapi angka tersebut meningkat dibandingkan Pilkada 2018, di mana hanya ada 101 perempuan atau 8,8 persen yang maju jadi calon," kata Giwo dalam webinar nasional Kowani dengan tema Perempuan dalam Pilkada serentak Tahun 2020, Selasa (20/10).

Untuk itu dirinya mendorong kaum wanita memilih calon kepala daerah wanita dalam Pilkada 2020. Jumlah perempuan pemilik hak suara sangat besar, tapi belum dapat kesempatan jadi aktor utama dalam proses pilkada. 

Baca juga : Partai Golkar Serukan Gerakan 3 M Di Pilkada 2020

“Jika setiap perempuan berikan suaranya kepada calon daerah perempuan maka akan terwujud kualitas pemimpin perempuan lebih baik. Jadi jangan ragu-ragu kepada kaum perempuan mengarahkan suaranya kepada calon kepala daerah perempuan," kata Giwo.

Selain itu Kowani juga mendorong kaum perempuan tetap berjuang dan ikut memberikan pemahaman betapa pentingnya kesadaran berpolitik. "Ini penting karena akan berdampak dengan pentingnya menggunakan hak pilih dalam Pemilu,  demi masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Dalam webinar ini Ketua DPR Puan Maharani menjadi keynote speaker. Menurutnya, kaum perempuan jangan ragu terjun ke dunia politik karena memiliki karakteristik yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi situasi krisis.

"Saya menegaskan bahwa perempuan butuh berpolitik karena politik butuh perempuan," kata Puan.

Baca juga : KPUD Bengkulu Pede, Partisipasi Pemilih Capai 80 Persen

Puan menjelaskan bahwa kaca pembatas peran perempuan dalam berpolitik di Indonesia sudah runtuh saat Megawati Soekarnoputri menjadi perempuan pertama yang dilantik sebagai Presiden pada 23 Juli 2001.

"Saat ada yang bicara bahwa peran perempuan di politik selalu dibatasi oleh glass ceiling, sesungguhnya glass ceiling politik bagi perempuan Indonesia sudah diruntuhkan di hari Ibu Megawati dilantik menjadi Presiden," ujarnya.

Sejak saat itu, peran perempuan di Indonesia terus berkembang pesat, banyak perempuan yang memegang peran strategis dalam setiap kegiatan pembangunan di bidang ekonomi, sosial, lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Puan mengatakan, dalam bidang politik sudah banyak yang dicapai perempuan Indonesia seperti peningkatan jumlah perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR. Pada periode 2014-2019 sekitar 17 persen anggota DPR adalah perempuan, periode 2019-2024 jumlah perempuan yang menjadi anggota DPR meningkat menjadi sekitar 21 persen.

Baca juga : Ribuan Mahasiswa Kampanye Disiplin Protkes Di 10 Provinsi Prioritas

“Sekarang banyak anggota perempuan DPR yang menempati posisi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan,” ujarnya.

Sejumlah narasumber juga mengisi webinar ini, diantaranya Ketua Kowani Nita Yudi, Menteri KPP PA Bintang Puspayoga, Wantimpres Putri Kuswisnu Wardhani, Direktur Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati dan Komisioner KPU Evi Novida Ginting. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.