Dark/Light Mode

Inovasi Green Energy 2020, Jawaban Pertamina Terhadap Energi Masa Depan

Sabtu, 31 Oktober 2020 20:20 WIB
Inovasi Green Energy 2020, Jawaban Pertamina Terhadap Energi Masa Depan

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) terus memastikan pengembangan program Green Energy berjalan sesuai visi pemerintah, untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional, sekaligus menjawab tantangan transisi energi ke depan. Berbagai inovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini dilakukan Pertamina dalam pemanfaatan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang berlimpah di Indonesia.

Pada Juli 2020, Pertamina sukses melakukan uji coba produksi Green Diesel (D100) di Kilang Dumai sebesar 1.000 barel. Sebelumnya, pada Maret 2020, juga telah dilakukan uji coba co-processing Green Gasoline di Kilang Cilacap. Uji coba juga akan berlanjut untuk co-processing Green Avtur yang ditargetkan pada akhir 2020.  

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, produk Green Diesel D100 yang 100 persen dan Green Gasoline/Green Avtur diolah dari bahan dasar kelapa sawit. Produk ini pun direaksikan menggunakan katalis Merah Putih yang diproduksi Research & Technology Center (RTC) Pertamina, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).  

Baca juga : Anggaran Besar, Jadikan WTP Sebagai Tradisi

“Setelah uji coba produk Green Diesel D100 di kilang Dumai berikut Green Fuel atau Green Avtur di Kilang Cilacap, Pertamina juga bersinergi dengan BUMN lain dan juga juga Perguruan Tinggi akan membangun pabrik katalis, yang akan mendorong TKDN di industri migas dan kimia. Sehingga, akan mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Hal ini pun dijalankan pararel dengan project pembangunan Standalone Biorefinery di Cilacap maupun di Plaju. “Pertamina tetap berkomitmen untuk selalu berinovasi dalam menciptakan produk yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Subholding Power and New & Renewable Energy Pertamina yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI) juga memiliki portofolio proyek Energi Bersih yang beragam. Salah satunya yang sedang dalam proses konstruksi adalah Proyek Independent Power Producer (IPP) LNG-to-Power Jawa-1, dengan kapasitas 1760 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.

Baca juga : Pangandaran Gempa, Fasilitas dan Layanan Pertamina Tak Terganggu

Sampai Januari 2020, progress proyek telah mencapai 87,5 persen dan ditargetkan mencapai COD pada tahun 2021. Selain IPP Jawa-1, beberapa proyek yang telah dioperasikan PPI antara lain Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW, berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur. SEWlain itu, juga ada Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang merupakan hasil kerja sama antara PPI dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, serta Proyek Pengoperasian dan Perawatan (O&M) PLTBg milik PTPN II di area Kwala Sawit dan Pagar Merbau, Sumatera Utara, dengan total kapasitas 2 MW.

PPI juga melakukan pengembangan PLTS di SPBU-SPBU Pertamina, sebagai bagian dari optimalisasi bauran energi di wilayah operasi Pertamina. Untuk tahun 2020 ini, masih ditargetkan sebanyak 50 SPBU dan akan bertambah ke depannya.

“Sampai saat ini, PPI telah membuktikan kompetensi dan kapabilitasnya sebagai penyedia Energi Bersih. Ke depan, perusahaan akan terus memperluas komitmen pengembangan Energi Bersih, baik untuk kebutuhan di luar Pertamina, maupun di internal di lingkungan Pertamina sendiri," ujar Fajriyah.

Baca juga : Sub Holding Pertamina Jadi Jawaban Pemenuhan Energi Ramah Lingkungan

Dalam mengantisipasi tren energi masa depan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung sepenuhnya langkah Pertamina untuk melakukan transformasi ke Green Energy. Menurutnya, transformasi energi sudah diimplementasikan Pertamina melalui program B30, serta percepatan program gasifikasi batu bara menjadi metanol dan dimethyl ether (DME) yang bisa mengurangi impor LPG, yang sudah mencapai enam juta metrik.  

Selain itu, Erick Thohir dan Kementerian BUMN terus mendorong transformasi BUMN bidang energi. Termasuk,  mendorong terwujudnya kerja sama Pertamina dengan beberapa BUMN dalam pengembangan bisnis baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV), yang dipercaya sebagai sumber energi di masa depan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.