Dark/Light Mode

Ikut Arahan Erick Thohir

Angkasa Pura I Pakai Teknologi Untuk Awasi Penerapan Prokes

Minggu, 1 November 2020 06:43 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (Dok. Angkasa Pura I)
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (Dok. Angkasa Pura I)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura I (Persero) menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan pelayanan di masa adaptasi kebiasaan baru.

Perseroan menggunakan Airport Operations Control Center (AOCC), virtual customer service, boarding pass scanner, dan thermal scanner.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan, penggunaan teknologi tersebut dilakukan sebagai sarana pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan bandara yang dikelolanya.

"Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini keberadaan teknologi sangat membantu penerapan physical distancing," terang Faik dalam keterangan persnya, Sabtu (31/10).

Langkah yang dilakukan Angkasa Pura I ini dalam penggunaan teknologi pada masa adaptasi kebiasaan baru sejalan dengan arahan Menteri BUMN RI Erick Thohir.

Dia bilang adopsi teknologi oleh perusahaan merupakan upaya mewujudkan kepemimpinan teknologi yang dilakukan Angkasa Pura I dalam menghadapi perubahan.

Baca juga : Dukungan Erick Thohir Pompa Semangat AP I Kejar Prestasi

"Sesuai dengan arahan untuk mewujudkan kepemimpinan teknologi sebagai salah satu dari lima prioritas Kementerian BUMN," terangnya.

Ke depannya, penggunaan teknologi merupakan syarat mutlak yang harus diimplementasi pada setiap proses pelayanan karena berubahnya perilaku masyarakat.

Dia mengatakan AOCC merupakan salah satu upaya Angkasa Pura I dalam digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh. Tujuannya mewujudkan operational excellence dan service excellence di seluruh bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I.

"AOCC berguna untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dalam masa adaptasi kebiasaan baru secara purna waktu sehingga dapat membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ucapnya.

Keberadaan AOCC melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bandara dengan mengintegrasikan sistem yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien.

AOCC pertama di Indonesia diluncurkan oleh Angkasa Pura I pada 2 Maret 2018 di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Baca juga : Angkasa Pura I Pastikan Seluruh Bandara Yang Dikelola Terapkan Prokes Secara Ketat

Menyusul kemudian diterapkan di 11 bandara lainnya yaitu di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kemudian Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Internasional Lombok, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak.

Selain AOCC, sejak awal Maret, untuk mendukung penerapan physical distancing, Angkasa Pura I juga menerapkan layanan pelanggan virtual (virtual customer service) di 12 bandaranya.

Layanan pelanggan virtual yang dimaksud adalah layanan petugas customer service yang tidak berhadapan langsung secara fisik dengan pengguna jasa bandara, namun melalui perangkat layar monitor.

Petugas customer service yang semula bertugas memberikan layanan informasi kepada pengguna jasa bandara di gerai customer service, kini ditempatkan secara terpusat di Airport Operation Control Center (AOCC) dengan fasilitas layanan menggunakan teknologi teleconference.

Untuk memeriksa suhu tubuh dan detak jantung penumpang dan calon penumpang yang ada di bandara, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan menyediakan thermal scanner pada pintu kedatangan.

Baca juga : Barikade 98 Siap Pasang Badan Untuk Pemerintahan Jokowi

"Jika terdapat penumpang atau calon penumpang yang terdeteksi bersuhu badan lebih dari 38 derajat celcius, maka akan ditangani oleh Tim KKP untuk pemeriksaan lanjutan," terangnya.

Untuk meminimalisir kontak fisik saat pemeriksaan boarding pass, Angkasa Pura I menyediakan fasilitas boarding pass scanner, yang saat ini baru terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Fasilitas ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi penumpang untuk dapat secara otomatis melakukan pemindaian boarding pass penumpang tanpa harus mengantr di tempat scanning manual.

Fasilitas ini dapat dipergunakan oleh penumpang yang membawa boarding pass dalam bentuk tercetak, ataupun masih dalam bentuk soft file dalam smartphone.

Melalui fasilitas ini, kontak fisik dengan orang diminimalisir dan dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

"Adanya layanan digital ini, kami berharap pengguna jasa bandara dapat terlayani dengan nyaman dan tanpa rasa khawatir," tukas Faik Fahmi. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.