Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Di tengah pandemi, kinerja Bank DKI tumbuh positif pada September 2020. Total aset Bank Pembangunan Daerah ini mencapai Rp 56,68 triliun, atau tumbuh 12,86% dibanding periode tahun sebelumnya.
Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi mengatakan, selain aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,44% dari semula Rp 38,71 triliun per September 2019 menjadi Rp 43,91 triliun per September 2020.
Bank DKI, kata Babay, terus berupaya untuk meningkatkan dana retail dengan mendorong pemanfaatan aplikasi JakOne Mobile.
“Salah satunya, kami terus berupaya untuk meningkatkan dana ritel dengan mendorong pemanfaatan aplikasi JakOne Mobile,” ujar pria yang saat ini juga merangkap sebagai Direktur Keuangan Bank DKI, Selasa (10/11).
Dia menerangkan, dengan JakOne Mobile, pembukaan deposito dan tabungan dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi kantor layanan Bank DKI.
Baca juga : Selama Pandemi, Permintaan Sunat di Rumah Meningkat
Selain itu, JakOne Mobile juga dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran pajak dan retribusi, serta berbagai tagihan sehari-hari.
Sementara dari sisi kredit, Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp 32,84 triliun per September 2020.
Atau meningkat 6,2 persen dibandingkan periode September 2019 sebesar Rp 30,93 triliun.
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kredit, adalah kredit mikro yang tumbuh hingga 8 persen Rp 1,07 triliun per September 2019 menjadi Rp 1,16 triliun per September 2020.
Menurutnya, pertumbuhan tersebut didorong upaya Bank DKI menyalurkan kredit Monas Pemula dan Monas 25 Jakpreneur kepada debitor UMKM binaan.
Untuk melayani potensi pasar mikro yang masih terbuka luas, Bank DKI juga mengembangkan layanan digital e-form mikro loan.
Baca juga : Menko Luhut Optimis Kinerja Ekspor Dan Investasi Kinclong
“Melalui e-form mikro loan, pengajuan kredit mikro dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja,” terangnya.
Babay merinci, pertumbuhan kredit secara total didorong kredit konsumer yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,9 persen, menjadi Rp 15,45 triliun per September 2020 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,17 triliun.
Hal ini tak lepas dari upaya Bank DKI meningkatkan kemudahan, melalui layanan digital e-Form Consumer Loan Bank DKI. Kredit komersial dan korporasi juga tercatat sebesar Rp 15,83 triliun per September 2020, atau tumbuh 5,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,02 triliun.
“Dengan begitu, kualitas kredit tetap terjaga dengan baik yang ditandai dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) Gross sebesar 3,49 persen. Dan NPL Net sebesar 0,73 persen per September 2020,” ujarnya.
Menurut Babay, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini mempengaruhi pencapaian laba bersih Bank DKI.
Baca juga : DPR RI Puji Kinerja 1 Tahun Kemensos
Sampai dengan September 2020, laba bersih Bank DKI tercatat sebesar Rp 401,2 miliar, menurun dibandingkan dengan September 2019 sebesar Rp 584 miliar.
Hal tersebut dipengaruhi peningkatan beban pencadangan instrumen keuangan hingga September 2020. Per September 2020, rasio coverage PT Bank DKI berada di kisaran 118,24 persen. [FIK]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya