Dark/Light Mode

GSP Diperpanjang

Menko Luhut Optimis Kinerja Ekspor Dan Investasi Kinclong

Selasa, 3 November 2020 06:44 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) oleh Amerika Serikat (AS) diyakini akan meningkatkan kinerja ekspor dan iklim investasi masuk ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimis ekspor dan investasi yang masuk ke Indonesia bakal meningkat pasca GSP diperpanjang.

GSP adalah fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974.

Baca juga : Pegadaian Gandeng Shopee Perluas Akses Tabungan Dan Investasi

Indonesia pertama kali mendapatkan fasilitas GSP dari AS pada tahun 1980. “Perpanjangan ini diharapkan dapat membantu mendongkrak perdagangan dua arah Indonesia dan Amerika hingga mencapai 60 miliar dolar AS pada tahun 2024,” ujar Luhut di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, perpanjangan ini membawa berbagai keuntungan bagi kedua negara. Apalagi, Indonesia dan AS tengah meningkatkan kerja sama mulai dari sektor perdagangan, investasi hingga sektor informasi dan komunikasi serta teknologi.

“Pemberian fasilitas GSP sangat membantu kita meningkatkan ekspor serta menarik investasi,” ucapnya.

Baca juga : Libur Panjang, Menhub Minta Operator Transportasi Perketat Protokol Kesehatan

Berdasarkan data statistik dari United States International Trade Commission (USITC) pada tahun 2019, ekspor Indonesia yang menggunakan GSP mencapai 2,61 miliar dolar AS.

Angka ini setara dengan 13,1 persen dari total ekspor Indonesia ke AS, yakni 20,1 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia di tahun 2019 berasal dari 729 pos tarif barang dari total 3.572 pos tarif produk yang mendapatkan preferensi tarif GSP.

Hingga Agustus 2020, nilai ekspor GSP Indonesia ke AS tercatat 1,87 miliar dolar AS, atau naik 10,6 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

Baca juga : Mantap, Kinerja Ekspor Indonesia ke China Naik Tajam

Indonesia saat ini merupakan negara pengekspor GSP terbesar ke-2 di AS setelah Thailand yang jumlahnya 2,6 miliar dolar AS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.