Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sudah Dapat Restu Menteri BUMN

Dirut BRI Tak Bantah Akan Akuisisi PNM dan Pegadaian

Selasa, 17 November 2020 01:05 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso
Direktur Utama BRI, Sunarso

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk memiliki sejumlah agenda penting tahun depan. 

Salah satunya, bank pelat merah itu akan mengakuisisi PT Pegadaian Persero dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero. Benarkah?

Menjawab hal ini, Direktur Utama BRI, Sunarso belum mengiyakan. Sunarso hanya memberi sinyal bahwa pihaknya telah mengagendakan aksi korporasi besar berkaitan dengan pengembangan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama di sektor ultra mikro. 

“Perusahaan ke depannya, Go Smaller, memberikan kredit ke segmen ultra mikro,” ungkap Sunarso, kemarin. 

Dia menyebut pihaknya mengincar porsi pembiayaan UMKM naik ke 85 persen. Menurut Sunarso, segmen unbankable banyak belum digarap oleh BRI. 

Baca juga : Dekati Jepang, Menteri BUMN Jajaki Kerja Sama Bisnis Strategis

Segmen ini termasuk productive poor, yang diyakini memiliki pangsa pasar sangat besar, namun hanya sedikit bank yang berani menggarapnya. 

Untuk diketahui, selama ini segmen tersebut digarap oleh perusahaan pembiayaan nonbank BUMN, yaitu Pegadaian dan PNM. 

Sementara BRI merajai penyaluran kredit UMKM. Bahkan hingga September 2020, porsi portofolio kredit UMKM mencapai 80,65 persen dari total kredit mencapai Rp 935,35 triliun. 

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari juga memberi sinyal terkait rencana akuisisi. Meskipun belum bicara tegas, dia bilang BRI harus menemukan sumber pertumbuhan yang baru. 

Untuk itu, pihaknya ingin masuk ke segmen ultra mikro. Di mana realisasi ultra mikro mencapai Rp 5,5 triliun, dengan customer lebih dari 700 ribu nasabah. 

Baca juga : Komisi VI Soroti Kelakuan Pengusaha Smelter Asing

Pengamat Pasar Saham dan Bursa, sekaligus Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, langkah korporasi BRI tersebut mendapat sentimen positif dari pasar. 

Sejak paparan kinerja BRI hingga kemarin, harga saham BRI mengalami kenaikan. 

“Ini sinyal positif, seperti makin banyak orang memborong saham BRI,” katanya kepada Rakyat Merdeka. 

Dia menuturkan, aksi korporasi itu akan memperbesar aset BRI, yang kini sudah mencapai Rp 1.447,85 triliun. 

Hal ini akan membuat BRI semakin tumbuh menjadi raksasa di sektor keuangan mikro. Tak hanya untungkan BRI, perusahaan pelat merah lainnya yang akan diakuisisi juga akan semakin kuat. 

Baca juga : Menteri Basuki Genjot Program Pengelolaan Air Dan Pertanian

“Harapannya ke depan, dengan wacana adanya akuisisi tersebut, makin memperkuat posisi BRI di kredit khusus mikro. Sekaligus pemulihan ekonomi UMKM juga makin cepat,” imbuhnya. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merestui BRI melakukan aksi korporasi dengan melibatkan Pegadaian dan PNM. 

Menurutnya, rencana tersebut sebenarnya sudah ada sejak awal tahun, dan semula ditargetkan selesai pertengahan tahun ini. “Sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PNM akan jadi luar biasa,” tutup Erick, belum lama ini. [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.