Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wabah pandemi Covid-19 mendorong masyarakat mengkonsumsi produk herbal untuk daya tahan tubuh. Salah satu produk untuk daya tahan tubuh adalah jamu.
Jamu bubuk menjadi peluang bisnis baru bagi para mitra binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) Operation West Java Area, yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga di Dusun Kedawung, Kecamatan Banyusari, Karawang, Jawa Barat.
Pengurus Kelompok KWT Kenanga, Jubaedah mengatakan permintaan jamu ditengah pandemi Covid-19 mengalami lonjakan. sebelumnya kelompok ini hanya memproduksi jamu botol siap minum, kali ini mereka memproduksi jamu bubuk kemasan siap seduh.
Baca juga : Pertamina Hadirkan Promo Pertalite di Jakarta Barat, Selatan dan Timur
"Karena jamu botol tidak tahan lama dan perlu ditempatkan di lemari pendingin, maka kami coba membuat jamu serbuk kemasan," ujar Jubaedah dalam keterangan pers Pertagas, Rabu (25/11).
Wanita yang akrab disapa Mak Edah ini menjelaskan produk jamu mereka sudah mendapatkan sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) beserta produk-produk olahan lainnya.
Dia optimistis jamu bubuk ini meski baru dikenalkan bisa menarik banyak orang saat kondisi pandemi. "Selain tahan lama dan praktis, jamu ini juga lebih mudah untuk dipasarkan lebih luas", katanya.
Baca juga : Pertamina Fasilitasi Bank Sampah Produksi Energi Terbarukan
Baru-baru ini mereka juga berhasil menjual produknya ke masyarakat. "Alhamdulillaah, kemarin produk kita terjual senilai Rp 5 juta. Ini semua juga berkat dukungan dari Pertagas yang selalu memberikan dukungan kepada kelompok kami,"ujarnya.
Selain jamu, kelompok KWT Kenanga juga memproduksi kerupuk yang merupakan makanan ringan khas di wilayah Jawa Barat. Akibat dampak pandemi Covid-19, usaha produksi kerupuk sempat terhenti karena kekurangan modal.
Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza menjelaskan bahwa sebelumnya kegiatan produksi dilaksanakan di rumah Bu Jubaedah dengan fasilitas produksi terbatas dan lingkungan yang kurang higienis.
Baca juga : Menag Pastikan Umroh Terus Jalan
Pertagas kemudian memberikan bantuan berupa pembangunan rumah produksi baru, alat produksi modern dan suplai bahan baku.
"Salut untuk KWT Kenangan. Dengan bantuan fasilitas produksi kelompok mampu mengembalikan produksinya bahkan berinovasi ke produk baru jamu serbuk," paparnya.
Menurutnya, berkat bantuan dari Pertagas, produksi kerupuk dan jamu semakin produktif. Para kelompok ini dapat memberdayakan Ibu-Ibu di sekitar Desa Tanjung yang tidak memiliki penghasilan tetap dan usia yang sudah tidak produktif. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya