Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kinerja Triwulan III

PGN Bukukan Pendapatan Rp 31,5 Triliun

Jumat, 27 November 2020 14:42 WIB
Pegawai PGN mengecek pasokan gas. (Foto: ist)
Pegawai PGN mengecek pasokan gas. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar 2.151.07 juta dolar AS atau sekitar Rp 31,51 triliun pada Triwulan III-2020. Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas.

Dengan pendapat tersebut, PGN mencatat Laba Operasi sebesar 315,49 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,4 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak (EBITDA) sebesar 601,91 juta dolar AS atau Rp 8,4 triliun.

Selama periode Januari-September 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD), volume transmisi sebesar 1.276 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), lifting minyak dan gas sebesar 5.260 Million Barrel of Oil Equivalent (MBOE) transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan LPG sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.

Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban mengatakan, pencapaian kinerja keuangan Triwulan III-2020 sangat dipengaruhi kondisi perekonomian saat ini yang masih belum pulih yaitu dampak pandemi Covid-19 masih berlanjut yang belum dapat meningkatkan demand gas bumi, harga migas dunia masih belum naik signifikan dan nilai kurs rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif. 

Baca juga : Bukukan Penjualan Rp 8,3 T, Pocky Cetak Rekor Dunia

"Triple shock tersebut berpengaruh kepada bisnis PGN yaitu demand terhadap gas bumi, sektor hulu yang tergantung pada market terutama harga minyak dan gas serta harga LNG," ujarnya, Jumat (27/11).

Adapun bisnis distribusi PGN, walaupun terdapat pengaruh kondisi perekonomian saat ini, namun penurunan pendapatan dapat diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatannya. Di samping itu sepanjang 9 bulan tahun 2020 ini, perseroan telah melakukan upaya upaya efisiensi sehingga beban usaha perseroan dapat menurun sebesar 107,5 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis inti PGN dalam bisnis gas bumi dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.

Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada Triwulan III menjadi sebesar 53,3 juta dolar AS. Untuk saat ini sampai dengan akhir tahun, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya, sehingga di akhir tahun diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik.

Arie menjelaskan, untuk posisi keuangan PGN konsolidasi saat ini dalam kondisi cukup baik dengan posisi Kas dan Setara Kas per 30 September 2020 sebesar 1,19 miliar miliar dolar AS. Posisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 yaitu sebesar 1,04 miliar dolar AS.

Baca juga : Triwulan IV 2020, Pertamina Kembali Salurkan Bantuan Modal UMKM di Jatimbalunus

Demikian juga kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, masih baik dengan Current Ratio per 30 September 2020 sebesar 268 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan Current Ratio per 31 Desember 2019 sebesar 197 persen.

Menurut Arie, di tengah tantangan bisnis dan perlambatan ekonomi global maupun nasional, PGN berupaya untuk mengoptimalkan setiap peluang yang ada untuk memperkuat bisnis perusahaan. Pembangunan infrastruktur gas bumi untuk menjangkau pasar-pasar baru terus dilakukan di berbagai daerah. 

Menurut dia, dampak pandemik Covid-19 sempat menjadi kendala dalam pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi. Namun, PGN tetap melaksanakan pembangunan sehingga pada periode Januari-September 2020, sehingga total pelanggan PGN tercatat lebih dari 422.000 pelanggan.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan, PGN juga akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi secara berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis dan pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga : Tangani Covid, Pertamina Sudah Rogoh Kocek Lebih Dari Rp 1,5 Triliun

PGN telah melaksanakan implementasi Kepmen ESDM 89K/2020 menyalurkan gas dengan harga khusus sebesar 6 per dolar AS per MMBTU ke tujuh sektor industri tertentu. Dia berharap, dengan semakin membaiknya kondisi demand 7 sektor industri khusus dapat diwujudkan dalam penyerapan gas bumi yang semakin optimal sampai akhir tahun sesuai jumlah volume yang ditetapkan Kepmen ESDM 89.K/2020. 

“Kami telah mendapatkan konfirmasi bahwa beberapa sektor industri khusus telah menggeliat produksinya bahkan sampai kembali ekspor dan berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan mereka," imbuh Rachmat.

Dengan demikian, PGN akan terus mengupayakan yang terbaik dengan integrasi infrastruktur untuk ketahanan pasokan, efisiensi dan tingkat layanan juga semakin baik. Dukungan dari seluruh stakeholder juga diharapkan dapat mempermudah PGN dalam upaya memperluas pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi. [DIT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.