Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Investasi Industri Pengolahan Triwulan III Tembus Rp 72,3 T

Rabu, 18 November 2020 13:23 WIB
Industri makan minum. (Foto: ist)
Industri makan minum. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19, sektor industri pengolahan mampu merealisasikan nilai investasinya sebesar Rp 72,3 triliun sepanjang triwulan III-2020. Capaian ini naik hingga 69,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

“Dari nilai investasi tersebut, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 34,6 persen terhadap total investasi Indonesia pada triwulan III-2020 yang mencapai Rp 209 triliun,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, R. Janu Suryanto di Jakarta, Selasa (17/11).

Selama triwulan III-2020, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk sektor industri pengolahan senilai Rp 19,5 triliun atau naik 34,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Sedangkan, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 52,8 triliun atau naik 87,3 persen,” sebutnya. 

Baca juga : Realisasi Penyaluran Bansos Bangga Papua Tembus Rp 121,5 M

Janu menambahkan, dana yang digelontorkan oleh sektor industri pengolahan pada Januari-September 2020 mencapai Rp 201,9 triliun atau naik sebesar 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. “Investasi tersebut terdiri atas PMDN sebesar Rp 62,3 triliun yang naik 18 persen, dan PMA sebesar Rp 139,6 triliun yang naik 47,7 persen,” ungkapnya. 

Sepanjang sembilan bulan tahun ini, PMDN sektor industri pengolahan didominasi oleh sektor industri makanan dengan nilai Rp 21,9 triliun atau berkontribusi sebesar 35,1 persen. Berikutnya, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia senilai Rp 7,9 triliun (berkontribusi 12,7 persen), serta industri barang galian bukan logam sebesar Rp 5,3 triliun (berkontribusi 8,5 persen).

Sementara itu, realisasi PMA sektor industri pengolahan pada Januari-September 2020 didominasi oleh sektor industri logam dasar dengan nilai 4,4 miliar dolar AS atau berkontribusi sebesar 45,8 persen. Selanjutnya, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia senilai 1,21 miliar dolar AS (berkonbtribusi 12,5 persen), serta industri makanan sebesar 1,07 miliar dolar AS (berkontribusi 11 persen).

Baca juga : Mantap! Neraca Perdagangan Oktober Surplus Rp 50,7 T

“Selama Januari-September 2020, investasi sektor industri pengolahan di Pulau Jawa sebesar Rp 82,7 triliun dengan kontribusi sebesar 41,0 persen terhadap total investasi sektor industri pengolahan, sedangkan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 119,2 triliun dengan kontribusi sebesar 59 perse ,” paparnya.

Berdasarkan lokasi proyek, lima besar investasi sektor industri pengolahan berada di Jawa Timur dengan nilai Rp 29,8 triliun atau berkontribusi sebesar 14,8 persen. Kemudian, Jawa Barat (Rp 26,2 triliun, 13 persen), Maluku Utara (Rp 20,4 triliun, 10,1 persen), Kepulauan Riau (Rp 20,1 triliun, 10 persen), dan Sulawesi Tengah (Rp 16 triliun, 7,9 persen).

Untuk lima negara teratas dengan investasi PMA sektor industri pengolahan terbesar pada Januari-September 2020, yaitu Singapura dengan nilai sebesar Rp 39,14 triliun atau berkontribusi sebesar 28,0 persen, diikuti China (Rp 26,75 triliun, 19,2 persen), Hongkong (Rp 21,90 triliun, 15,7 persen), Jepang (Rp 13,85 triliun, 9,9 persen), dan Korea Selatan (Rp 10,09 triliun, 7,2 persen),” tutur Janu.

Baca juga : Transaksi TEI Hari Keempat Tembus Rp 100 Miliar

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono menyampaikan, upaya strategis yang sedang dilakukan pemerintah untuk penurunan impor pada sektor-sektor dengan persentase impor terbesar dijalankan secara simultan dengan upaya peningkatan utilisasi produksi. Dalam hal ini, Kemenperin terus mendorong pendalaman struktur dan peningkatan investasi di sektor industri.

“Memang investasi punya andil yang sangat besar bagi perekonomian, seperti penyerapan tenaga kerja. Kami akan fasilitasi dan kawal realisasi investasi dari sektor industri. Hingga tahun 2023, ada rencana investasi di sektor industri dengan total nilai hingga Rp 1.048 triliun,” ungkap Sigit. 

Berikutnya, kebijakan strategis yang diterapkan pemerintah meliputi implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 pada tujuh sektor industri prioritas, yaitu industri makanan dan minuman, kimia, tekstil dan busana, otomotif, elektronika, farmasi serta alat kesehatan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.