Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ingrid Kansil Raih Penghargaan Best Women`s Empowerment

Minggu, 29 November 2020 20:01 WIB
Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil memegang penghargaan dari Obsession Awards 2020 (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil memegang penghargaan dari Obsession Awards 2020 (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Kansil diganjar penghargaan Best Women’s Empowerment dari Obsession Media Group (OMG). Penganugerahan ini diberikan dalam ajang Obsession Awards 2020 pada rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 OMG. 

OMG merupakan penerbit Majalah Men’s Obsession, Majalah Women’s Obsession, situs berita Obsession News, dan situs Muslim Obsession. Rencananya, penghargaan ini digelar secara virtual, Kamis (3/12) pukul 3-6 sore WIB. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dijadwalkan sebagai keynote speaker.

Meski acaranya baru digelar Kamis depan, panitia sudah roadshow menyerahkan trofi dan piagam penghargaan kepada sejumlah tokoh. Salah satunya ke Ingrid. Direktur Utama OMG Daisy Astrilita langsung datang ke kediaman Ingrid, di Bukit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11).

Baca juga : Bamsoet Sabet Penghargaan Best Institution Leader

Ingrid dianggap berhak meraih penghargaan karena kontribusi terhadap masyarakat. Setelah selesai menjadi anggota DPR, Ingrid mendirikan Ipemi. Tujuannya, mewadahi muslimah mensejahterakan kehidupan, mengerek jumlah pengusaha, dan membangun perekonomian. 

Istri Wakil Ketua MPR Syarief Hasan ini mengapresiasi muslimah yang terjun ke dunia usaha. Apalagi, Ipemi tidak hanya besar di Indonesia. Tercatat, dalam 4 tahun terakhir. anggota Ipemi sampai ke 10 negara. Capaian ini merupakan hal yang luar biasa di bawah kepemimpinannya.

"Alhamdulillah, saya sangat bahagia dan bangga atas pencapaian para perempuan Indonesia. Khususnya dalam kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi nasional sebagai pengusaha,” tutur Ingrid, di Jakarta, Minggu (28/11).

Baca juga : Pabrik Sarihusada Yogya Raih Penghargaan OPEXCON Keempat Kalinya

Capaian ini tak lantas membuat Ingrid jumawa. Dia menganggap Ipemi sebagai wadah perjuangannya dalam meningkatkan jumlah pengusaha. Catatan Ingrid, pengusaha wanita di Indonesia tidak lebih dari 8,6 juta, atau hanya 3,1 persen dari total penduduk yang mencapai 269 juta jiwa. Hitungan matematik itu tak membuat semangat Ingrid surut. Dia optimis bisa terus meningkatkan jumlah entrepreneur di Tanah Air, dengan target minimal 4 persen.

Bukan berarti tidak ada tantangan. Memiliki anggota di 10 negara membuat Ingrid terkadang harus memutar otak. Pengalamannya di DPR meliputi bidang agama, sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan kebencanaan sangat membantu merumuskan program kerja di Ipemi.

Terlebih, mayoritas anggota Ipemi merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang secara konsep mendukung model ekonomi umat. Kegiatannya hadir mulai dari tingkat kelurahan sampai provinsi. "Kami juga terus berinovasi dengan berbagai kreativitas karya anggotanya. Mulai dari salon muslimah, hingga Galeri Ipemi yang dibuka di beberapa kota besar di Indonesia. Hal tersebut menjadi bentuk upaya kami dalam memfasilitasi pemasaran produk UMKM para anggota agar masyarakat mudah untuk mendapatkannya," tutur Ingrid.

Baca juga : Seminar Internasional Berbagi Pengalaman Regulasi di Asia

Selain di Ipemi, dia juga mengelola Yayasan Sembilan November yang menaungi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bersama TK Bintang Biru. Yayasan ini memiliki tujuan mulia, yakni agar anak-anak di sekitar lokasi bisa mendapatkan akses pendidikan secara cuma-cuma dengan kualitas baik.

Ingrid juga mendirikan sebuah pesantren di Cianjur, Jawa Barat. Pesantren tersebut dibangun agar anak-anak di sana bisa mendapat akses pendidikan secara gratis. Harapannya, anak-anak mendapat pendidikan agama sebagai landasan karakter dan kepribadian baik. Sebab dia percaya, anak usia dini merupakan momentum menanamkan nilai baik yang harus dilakukan untuk membentuk generasi penerus yang mumpuni.

“Pesantren yang saya kelola dihuni anak yatim dan anak dari keluarga tidak mampu. Sehingga mereka juga masih dapat merasakan fasilitas pendidikan agama secara cuma-cuma. Juga untuk menjadi pribadi yang akhlakul karimah, sehingga kemudian hari dapat berkontribusi positif kepada bangsa dan negara. Hal tersebut dimulai dari mendapatkan akses pendidikan yang layak," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.