Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Perum Bulog meluncurkan produk barunya berupa mie sagu bernama Sago Mee Bulog pada Pekan Sagu Nusantara 2020.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso optimistis sagu dapat menjadi alternatif pangan yang menjanjikan dan dapat menjadi kunci ketahanan pangan di masa depan.
"Banyak keunggulan dari pangan sagu dan produk turunannya dapat menjadi faktor penguat agar pangan sagu dapat diminati oleh masyarakat Indonesia," ujar Budi Waseso di Gedung Graha Sawala, Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (20/10).
Baca juga : Hore, Hamilton Bebas Dari Corona
Indonesia memiliki potensi sagu yang sangat besar. Sekitar 85 persen luas sagu dunia yang tersebar di Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua, termasuk Papua Barat memiliki produktivitas yang sangat tinggi.
Guna mendukung industri sagu di Indonesia, Perum Bulog berencana mengembangkan pabrik pengolahan sagu dan singkong di 20 titik (9 titik di antaranya menjadi prioritas) dengan konsep smart village.
"Kekuatan pada jaringan hilir yang dikuasai Bulog melalui Jaringan Penjualan Penugasan (PSO) dan Jaringan Komersial mempermudah distribusi Mie Sagu ke seluruh Indonesia. Kami akan pasarkan melalui metode penjualan daring lewat ipanganandotcom dan jaringan Rumah Pangan Kita," ujar Dirut Bulog.
Baca juga : Prabowo Disaranin Mundur Dari KIM
Diversifikasi Pangan
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan potensi Indonesia yang kaya akan produksi sagu harus dimanfaatkan untuk menyukseskan program diversifikasi pangan.
Terlebih selama ini Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras, yang dapat memicu permasalahan ketahanan pangan nasional.
Baca juga : DPW Jawa Barat Deklarasi Dukung Suharso Pimpin Lagi PPP
"Produksi lahan sagu Indonesia adalah yang terbesar di dunia dan sangat melimpah di tanah Papua sehingga membutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan di luar beras. Maka kami melalui kerja sama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan sagu," kata Agus. [TIM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya