Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
HUT Ke-63, Pertamina Siapkan Terminal BBM Sambu Jadi Trading Hub Di Asia Tenggara
Jumat, 11 Desember 2020 22:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kabar menggembirakan di usia ke-63 tahun, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Pulau Sambu, Kepulauan Riau, telah siap menjadi trading hub di kawasan Asia Tenggara.
TBBM Pulau Sambu ini adalah fuel terminal milik Pertamina, yang pertama kali mendapatkan status Pusat Logistik Berikat (PLB).
Kesiapan tersebut ditandai dengan Peresmian Pusat Logistik Berikat (PLB) dan Penjualan Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) Perdana ke Selat Singapura dari TBBM Pulau Sambu di Pulau Sambu, Kepulauan Riau, Jumat (11/12).
Baca juga : Sektor Pertanian Tetap Tumbuh, Syahrul: Ini Berkat Sinergi Kuat Bersama
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke WIdyawati secara virtual, CEO Freepoint Commodities Holdings LLC, CEO Freepoint Commodities Pte. Ltd, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam, KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, dan GM Pelindo II Batam.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peresmian PLB dan penjualan LSFO perdana ke Selat Singapura dari TBBM Pulau Sambu ini, menandai utilisasi TBBM Pulau Sambu sebagai independent storage provider. Di samping memperluas peran dan keterlibatan Pertamina di kancah international energy market.
"Pulau indah nan strategis ini bisa kita kelola dan manfaatkan sebagai Storage Provider di Selat Singapura. Ini melupakan jalur trade flow product minyak untuk menjadi salah satu trading hub di kawangan Asia Tenggara," katanya.
Baca juga : Pertamina Resmikan Kilang Langit Biru Cilacap Dan Mantapkan Kerja Sama Proyek Strategis
Pertamina telah menggandeng Freepoint Commodities Singapore Pte. Ltd. (FPC) dalam kerjasama pengembangan dan utilisasi TBBM Sambu. Bentuk kerja sama bisnis adalah FPC melakukan upgrading TBBM Pulau Sambu dan menyewa terminal setelah selesainya upgrading.
“Pertamina telah menyetujui skema partnership business model, agar dapat memberikan potential value yang lebih tinggi, seperti meningkatkan utilisasi TBBM Sambu, mengembalikan nilai capex sebesar 103 juta dolar AS dengan menyewakan storage dan menyediakan pelayanan terminal, menyerap dan mempelajari international best practice pada operation and safety,” imbuhnya.
Untuk menjadi independent storage provider serta memanfaatkan TBBM Pulau Sambu sebagai trading hub, Pertamina telah mendapatkan izin sebagai penyelenggara PLB sekaligus pengusaha logistik berikat, dengan izin Kantor Bea & Cukai Departemen Keuangan sejak diaktifkan statusnya pada 9 November 2020. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya