Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Top, Bank Syariah Indonesia Berdaya Saing Global

Kamis, 17 Desember 2020 15:01 WIB
Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna/Istimewa
Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Pusat Muhammadiyah mendukung penggabungan usaha tiga bank syariah milik Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. 

Dukungan diberikan karena bank hasil merger ini dipercaya bisa menjadi entitas perbankan syariah yang sama, atau lebih besar dari bank-bank konvensional.

Sikap ini disampaikan Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna. Menurutnya, selain berpotensi menguasai pasar keuangan syariah nasional, Bank Syariah Indonesia juga berdaya saing global dengan besarnya modal dan aset yang dimiliki.

Kata dia, setelah merger, bank syariah hasil penggabungan bank milik BUMN ini diharapkan fokus untuk menggarap bisnis core competence masing-masing, bisa saling komplementer dan menguatkan. 

Baca juga : Bisa Kurangi Impor Dan Perluas Lapangan Kerja

“Bank merger ini nantinya memiliki layanan berbasis syariah yang integratif dan komprehensif bagi semua segmen nasabah, mulai dari yang mikro, kecil, menengah, ritel,  wholesale, sampai korporasi, baik untuk nasabah nasional maupun global,” ujar Mukhaer melalui pesan tertulis.

Menurut Mukhaer, sebagai organisasi sosial yang memiliki cakupan luas, Muhammadiyah harus mendukung keberadaan bank hasil merger ini.

Dukungan ini diperlukan agar bank hasil merger dapat segera mewujudkan visinya menjadi satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia, berdasarkan kapitalisasi pasar dalam waktu 5 tahun ke depan.

Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini juga mengatakan, jajaran manajemen handal yang sudah dipilih untuk menjalankan roda organisasi Bank Syariah Indonesia harus mampu menjamin agar operasional bisa berjalan normal, optimal dan prima nantinya.

Baca juga : Soroti Bank Syariah Indonesia, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah: Semoga Amanah

Manajemen Bank Syariah Indonesia harus memiliki visi jauh ke depan, memiliki pengalaman global, berani mengambil risiko, memiliki jejaring tingkat nasional dan global, dan mampu secepatnya memulihkan kepercayaan terhadap bank syariah hasil merger.

Awalnya, Mukhaer ingin pemerintah memilih salah satu di antara beberapa bank syariah pelat merah yang dikonversi menjadi bank syariah unggulan dan berdaya saing global.

Ternyata, pemerintah lebih memilih tiga bank syariah yang dimerger. “Tapi saya kira itu tidak ada masalah, kita harus support,” jelasnya.

Menurut Mukhaer, Muhammadiyah sebagai salah satu entitas organisasi sosial yang memiliki Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan memiliki basis anggota puluhan juta orang dan bertebaran di seluruh Indonesia hingga dunia internasional, tentu harus mendukung keputusan itu.

Baca juga : Tok! Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut Bank Syariah Indonesia

Pandangan sama juga disampaikan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto. Dia menilai, kehadiran bank syariah hasil merger bisa menjadi titik balik kebangkitan ekonomi syariah di Indonesia. 

Bank Syariah Indonesia diharapkan menjadi acuan atau role model pengembangan bisnis perbankan syariah yang efektif dan efisien di Indonesia.

“Saya kira para pengurus yang sudah dipilih itu adalah orang-orang terbaik. Saya harap mereka ekstra kerja dan saya ucapkan selamat dan semoga amanah,” ujar Sunanto. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.