Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Minamas Plantation Komit Cegah Karhutla Hingga Wujudkan Kemandirian Desa Di Kalbar

Kamis, 17 Desember 2020 22:46 WIB
CEO Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad/Ist
CEO Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka mendukung program pemerintah mengatasi serta mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang datang tiap tahun, Minamas Plantation bekerja sama dengan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tanjungpura (LPPM UNTAN) menggelar seminar virtual yang bertema “Strategi Multipihak Industri Sawit Dalam Mencegah Karhutla 2021”. 

Seminar ini mengundang para pemangku kepentingan di sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit. 

Seminar ini untuk mensinergikan persiapan stakeholders terkait perlindungan lingkungan dalam upaya pencegahan Karhutla pada tahun 2021. 

Termasuk membangun edukasi dan kesadaran semua pihak, bahwa industri sawit juga telah berkomitmen dalam pencegahan Karhutla. Bahkan telah mewujudkan kemandirian Desa melalui Program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA) Minamas Plantation di Kalimantan Barat.

Virtual seminar tersebut juga turut dihadiri narasumber, seperti Kasdi Subagyono selaku Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Kiswandhono selaku Kepala Seksi Gangguan Usaha dan Pencegahan Kebakaran Kementan, Bandung Sahari menjabat Kepala Kompartemen Karhutla GAPKI dan Maswadi salaku Ketua Prodi Agribisnis Faperta Universitas Tanjungpura serta stakeholders lainnya. 

Dalam sambutannya, Kasdi Subagyono mengapresiasi apa yang telah dilakukan Minamas Plantation. Hal ini harus direplikasi sebagai role model atau menjadi centre of excellence. 

“Semoga poin-poin dari hasil diskusi ini dapat menjadi pedoman, sehingga kesiapan setiap pihak mencegah Karhutla menjadi lebih optimal,” ungkap Kasdi.

Menurutnya, semua pihak harus berkolaborasi dan bekerja sama dalam upaya pencegahan karhutla tahun depan. Selain membuat regulasi dan bersinergi dengan instansi terkait, Kementerian Pertanian juga membentuk Brigade Kebakaran Lahan Perkebunan dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di Provinsi, Kabupaten/Kota yang wilayahnya sering terjadi kebakaran lahan. 

Baca juga : Bawaslu Pelototi Perhitungan Suara Di Kabupaten Sumbawa

CEO Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad mengatakan, meski kondisi cuaca lebih bersahabat dibanding tahun lalu, tidak membuat pihaknya lengah. Melainkan terus menjalankan upaya bersama dengan masyarakat dan Satgas Karhutla. 

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura menyusun program DMCA di tengah pandemi khususnya di wilayah Kalimantan Barat. 

Terlebih lagi, program DMCA ini memungkinkan Minamas Plantation menciptakan kemandirian masyarakat sekitar di bidang sosial ekonomi, sekaligus mengkombinasikannya dengan upaya pelestarian lingkungan seperti terbentuknya program Petani Milenial dan Guru Peduli Api.

“Hal ini sejalan dengan komitmen Minamas Plantation dalam menjalankan praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan,” jelas  Shamsuddin.  

Sementara, Maswadi menuturkan, program yang telah berjalan sejak Juli 2020 ini telah merumuskan pendekatan jangka panjang. 

Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di sekitar kebun dan berbagi pengalaman tentang best practices dalam sustainable agricultural management tanpa membakar lahan. 

Seperti program-program yang telah dilakukan oleh Minamas Plantation sebelumnya. Awalnya inisiasi DMCA adalah untuk mitigasi kebakaran serta perambahan hutan dan lahan di sekitar konsesi perusahaan.

Namun dalam perkembangannya, peranan DMCA semakin menyeluruh tak hanya mitigasi, sekaligus membangun kemandirian sosial dan ekonomi warga pedesaan melalui kegiatan pertanian (hidroponik) dan perikanan yang ramah lingkungan.

Baca juga : Liburan Nataru Di Rumah Aja, Jangan Keluar Dan Tertular

Salah satu Petani Milenial binaan Minamas Plantation di Desa Riam Batu Gading, Diya mengatakan, di Desa Riam Batu Gading ini, dia melakukan budidaya sayur hidroponik jenis pakcoy, sawi keriting, seledri dan sawi manis yang menggunakan botol bekas dan bambu.

“Kami senang Minamas Plantation membantu warga desa dengan menyediakan bibit dan pendampingan oleh LPPM UNTAN melalui program DMCA, sehingga kami dapat mandiri dan sejahtera,” katanya.

Di bidang penanganan Karhutla, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama. 

Pemantauan dilakukan setiap hari melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management (PLATINUM) dengan menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat. 

Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan prosedur yang sama juga diterapkan dalam standar operasional perusahaan.

Sedangkan di bidang pencegahan, Minamas Plantation juga memiliki program pendekatan masyarakat melalui program DMCA yang dibentuk sejak tahun 2014. 

Program DMCA tersebut dilaksanakan di setiap desa-desa sekitar operasional perusahaan, yang hingga kini sudah mencapai 34 desa atau mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektar. 

Melalui program DMCA tersebut, pemahaman akan bahaya karhutla dapat terus meningkat di masyarakat secara luas. 

Baca juga : Calon Kepala Daerah Gaungkan Sumbawa Jadi Sentra Pakan Ternak Nasional

Beberapa program baru juga kini mulai dilakukan, yaitu Program Guru Peduli Api yang melibatkan setidaknya 662 Guru dan Kepala Sekolah di 60 sekolah di sekitar wilayah operasional Perusahaan serta Program Penghargaan Desa Bebas Api. 

Selain itu, Minamas juga bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat melalui Masyarakat Peduli Api (MPA). 

Sampai tahun 2020, Minamas Plantation telah bekerja sama dengan Universitas Riau, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya dan Universitas Palangkaraya. 

Perpanjangan program ini terus dilakukan dan saat ini kerjasama dengan Universitas Tanjungpura untuk program yang sama dengan jumlah 5 desa yang akan mendapatkan pendampingan.

Dengan dukungan dan kerja sama masyarakat, Minamas berkomitmen sepenuhnya memastikan inisiatif-inisiatif tersebut dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. Sehingga ada keikutsertaan secara penuh demi terciptanya lingkungan yang aman dan berkelanjutan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.