Dark/Light Mode

Amran Sulaiman Bakal Dianugerahi Bintang Mahaputera, Anggota DPR: Gerakan Mekanisasi Pertanian Diinisiasi Beliau

Minggu, 8 November 2020 20:52 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian 2014-2019 Andi Amran Sulaiman (tengah) saat meninjau kawasan perkebunan dan pabrik gula di Bombana, beberapa waktu lalu/Ist
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian 2014-2019 Andi Amran Sulaiman (tengah) saat meninjau kawasan perkebunan dan pabrik gula di Bombana, beberapa waktu lalu/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai Menteri Pertanian 2014-2019 Andi Amran Sulaiman sangat pantas dan layak mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adripradana atas kontribusinya selama lima tahun membangun sektor pertanian. 

"Penghargaan Bintang Mahaputra itu merupakan hak dari para menteri kabinet yang dianggap bisa melaksanakan tugasnya dengan paripurna dan dianggap sudah berhasil," kata Firman di Jakarta.

Sebagaimana diketahui, Bintang Mahaputra Adripradana merupakan tanda kehormatan tertinggi setelah Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia. 

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Jasa, dan Tanda Kehormatan, dijelaskan bahwa Tanda Kehormatan Bintang, terdiri dari dua jenis, yakni Bintang Sipil dan Bintang Militer. Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera merupakan bintang penghargaan sipil. 

Untuk memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, ada tiga syarat khusus yang harus dipenuhi. Pertama, berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara.

Kedua, pengabdian dan pengorbanannya dalam bidang sosial, politik, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan beberapa bidang yang bermanfaat lainnya. Ketiga, darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.

Dengan klasifikasi tersebut, menurut Firman, ini menunjukkan Amran telah berhasil dan sukses dalam mengemban tugasnya sebagai Menteri Pertanian. 

Baca juga : Jenderal Gatot Akan Jinak Seperti Fahri?

Firman pun cukup mengenal baik kinerja Amran karena merupakan mitra kerja Amran di Komisi IV pada periode tersebut. 

Salah satu kontribusi terbesar Amran di sektor pertanian adalah mampu membendung impor pertanian di tengah gempuran mafia-mafia komoditi pertanian dan membuat sektor pertanian bangkit dengan mendorong mekanisasi pertanian di kalangan petani.

“Gerakan mekanisasi pertanian ini kan memang diinisiasi oleh Beliau (Pak Amran). Memang merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan fundamental menuju kedaulatan pangan yang dicanangkan Pak Jokowi di periode pertama," kata politisi senior Golkar ini.

Firman menilai kinerja Amran mewujudkan kedaulatan pangan ini terukur dan berhasil di lapangan. Cuma memang, tak sedikit target-target yang dicanangkan Amran ini terbentur oleh mafia-mafia perdagangan yang terganggu dengan kinerjanya. 

“Tapi yang sangat dirasakan masyarakat itu adalah gerakan mekanisasi pertanian yang sampai sekarang terus dirasakan manfaatnya. Buktinya, di saat pandemi ini, pertanian terus berproduksi karena adanya mekanisasi pertanian itu," tambah dia.

Sebagaimana diketahui, penganugrahan tanda kehormatan tersebut rencananya akan diserahkan Rabu, 11 November 2020, dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Selain Amran, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan sejumlah mantan menteri juga akan dianugerahi Bintang Mahaputera

Baca juga : Menteri Bintang Pimpin Gerilya Cegah Klaster Dalam Keluarga

Sementara, pengamat ekonomi Ichsanudin Noorsy mengatakan, penghargaan tersebut menunjukkan Amran merupakan salah satu menteri yang berdedikasi dan berkinerja sangat bagus. 

Menurutnya, banyak kebijakannya berpengaruh besar terhadap tujuan pembangunan dalam mencapai ketahanan serta kedaulatan pangan. 

“Kadang kebijakan yang dibuat Amran ini membuatnya harus berhadapan dengan para mafia. (Kebijakan Amran) dirasa merugikan kepentingan lain (mafia) bila menyangkut urusan pangan,” ujar Noorsy.

Namun demikian, Noorsy menilai, Amran justru tak gentar menghadapi para mafia pangan ini sehingga harus berhadapan dengan fitnah yang dilontarkan para mafia pangan. 

“Amran Sulaiman telah sering difitnah. Mafiia (pangan) pakai segala cara untuk menjelekkan Amran Sulaiman sampai ingin menyerang karakter personal Amran,” kata Noorsy.

Pemerhati kedaulatan pangan Prof Tjipta Lesmana memuji kinerja Amran dalam berbagai upayanya menegakkan kembali kejayaan pangan Indonesia. Kerja keras itu terbukti dengan mampunya Indonesia untuk menggenjot produksi padi sehingga tak ada lagi impor beras untuk sepanjang tahun 2016.

“Prestasi tersebut justru ditorehkan di tengah hantaman kondisi cuaca ekstrim seperti El Nino dan La Nina. Ini tidak main-main. Ini kerja nyata yang sangat patut diapresiasi”, ujarnya.

Baca juga : Gencar Lakukan Pengendalian WBC Di Jawa Barat, Kementan Amankan Produksi Pangan Nasional

Menurut Tjipta, Amran merupakan sosok yang tak banyak bicara, namun bekerja keras.

Amran lebih banyak di lapangan, memantau langsung  perkembangan sektor pertanian dan bergerak cepat mengatasi setiap masalah yang ditemui di lapangan. 

Satu hal yang perlu diingat, kata Tjipta, di era Amranlah, mafia pangan dibuat tak berkutik.

“Mafia pangan di era Andi Amran menjadi tak berdaya di era Pak Amran. Saya yakin, mafia pangan ini tak senang dan terus berupaya mengganggu kerja Andi Amran dulu,” tandasnya.

Sebelumnnya, politisi Partai Golkar Roem Kono menyebut Amran Sulaiman sebagai Bapak Jagung Indonesia. 

Roem beralasan, di era Amran, produksi jagung melejit dan tak ada impor. Padahal, sebelumnya Indonesia impor tiap tahun 10 juta ton jagung dari berbagai negara. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.