Dark/Light Mode

Ini Strategi Pertamina Penuhi Energi Berkelanjutan Untuk Gerakkan Perekonomian

Rabu, 23 Desember 2020 19:50 WIB
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam Forum Outlook Perekonomian Indonesia bertajuk Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021 yang berlangsung di Jakarta, Selasa (22/12). (Foto: Dok. Pertamina)
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam Forum Outlook Perekonomian Indonesia bertajuk Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021 yang berlangsung di Jakarta, Selasa (22/12). (Foto: Dok. Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan perannya dalam menggerakkan perekonomian Nasional dengan mengembangkan strategi untuk memenuhi energi nasional secara berkelanjutan dalam rangka mengurangi impor minyak dan gas.

Strategi tersebut diungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam Forum Outlook Perekonomian Indonesia bertajuk “Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021” yang berlangsung di Jakarta, Selasa (22/12).

Baca juga : Janji Trenggono, Gali Potensi Kelautan Tanpa Lupakan Pelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan grand strategy energi nasional dikembangkan dari rencana pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi nasional yang telah ditetapkan dari Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 mengenai kebijakan energi nasional.

Ia menambahkan saat ini, posisi Indonesia masih berada di score 6.57 atau status Tahan. “Ini menjadi tantangan bagaimana kita tingkatkan lagi posisinya menjadi Sangat Tahan. Inilah yang mendasari pemerintah untuk menyusun grand strategy energy nasional,”ungkapnya.

Baca juga : Sinergi BUMN, Pertamina EP Lirik Field Gunakan Layanan Premium PLN

Lebih lanjut Nicke menguraikan, dengan visi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional, maka tantangannya adalah meningkatkan produksi migas, menurunkan impor baik minyak maupun LPG, serta membangun infrastruktur baik untuk migas maupun electricity.

Dari ketiga hal tersebut, Pemerintah menyusun 11 program yang sebagian besar bertujuan menurunkan impor dan memaksimalkan dengan mengolah sumber daya alam yang banyak dimiliki oleh Indonesia.

Baca juga : Terkendala Pandemi, Kinerja Wakil Rakyat Belum Optimal

Sebagai BUMN di sektor Energi, Pertamina mendapat tanggung jawab menjalankan program tersebut dengan berupaya meningkatkan produksi crude 1 juta bopd dan akuisisi lapangan minyak luar negeri untuk kebutuhan kilang. Amanah ini harus dijalankan, saat ini kontribusi Pertamina sebesar 40 persen, tahun depan akan mencapai 60 persen sehingga ini akan sangat dominan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.