Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi Tekanan, Kredit BNI Catat Pertumbuhan 5,3 Persen

Jumat, 29 Januari 2021 19:22 WIB
Caption : Dari kiri, Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir pada Public Expose BNI Tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29/1). (Foto: Dok. BNI)
Caption : Dari kiri, Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir pada Public Expose BNI Tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29/1). (Foto: Dok. BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski mengalami sejumlah tekanan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mampu mencatat kredit sebesar Rp 586,2 triliun atau tumbuh 5,3 persen sepanjang 2020.

BNI juga melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan komposisi aset dan liabilities, sehingga pengelolaan dana perseroan dapat lebih efektif. Perseroan mampu menjaga NIM di level 4,5 persen melalui strategi manajemen biaya dana yang efektif.

Baca juga : Ucapkan Selamat Ke Biden, Jokowi Ajak Perkuat Hubungan Kemitraan

BNI mencatatkan biaya dana (cost of fund) yang terus mengalami perbaikan di setiap kuartalnya, terutama pada kuartal IV-2020 yang berada pada level 2 persen atau membaik 60 basis poin dari kuartal sebelumnya, sehingga cost of fund pada akhir 2020 turun menjadi 2,6 persen dari 3,2 persen di 2019.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini menuturkan, di tengah kondisi perkonomian yang menantang, Perseroan dapat merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp 11,9 triliun atau tumbuh 4,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2019, serta dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang hanya tumbuh 2,2 persen yoy.

Baca juga : Kapasitas RS Di Ibukota Cuma Tersisa 13 Persen

"Kedua hal ini menjadi sasaran utama perusahaan selama masa pandemi untuk meredam tekanan pendapatan bunga kami turun 4 persen yoy. Sebab pemberian stimulus restrukturisasi kredit kepada para debitor yang terdampak oleh pandemi," imbuhnya dalam paparan kinerja BNI di 2020 yang digelar secara virtual, Jumat (29/1) sore.

Angka ini berkontribusi pada pencapaian pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) sebesar Rp 27,8 triliun pada akhir 2020.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.