Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cara Jitu Agen46 BNI Bertahan Di Tengah Pandemi Covid-19

Kamis, 11 Februari 2021 16:59 WIB
Webinar Media Virtual Tour 2021, bersama Jakarta Editor Media Forum (JEMF), Kamis (11/2). (Foto: Dok. BNI)
Webinar Media Virtual Tour 2021, bersama Jakarta Editor Media Forum (JEMF), Kamis (11/2). (Foto: Dok. BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengoptimalkan para Agen46 untuk terus bertransformasi dan inovatif, agar mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. Tak heran, Agen46 BNI bisa tetap survive meski UMKM menjadi sektor yang paling terdampak karena pandemi.

Toko Merah milik Slamet, 16 tahun lalu di Perumahan Pondok Surya Mandala, Bekasi, Jawa Barat, menjadi salah satu contoh sukses BNI46. Dengan kondisi warung berukuran 2 x 3 meter, Slamet mengaku terbantu dengan program bantuan sosial hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan BNI.

Baca juga : Ratusan Korban Banjir Di Kudus Masih Bertahan Di Pengungsian

Pria asal Karanganyar, Solo, Jawa Tengah menceritakan, setidaknya 4 tahun untuk mengubah warung kecilnya menjadi sebuah toko.

Transformasi warung menjadi toko merupakan buah dari kombinasi sikap positif seorang Slamet di masa awal usahanya, mulai dari sikap berani keluar dari zona nyaman, terbuka pada perubahan, rajin menggali ilmu baru, dan keinginan kuat untuk maju.

Baca juga : Pelindo III Catat Kinerja Positif Di Tengah Pandemi

Waktu itu modal awalnya adalah Rp 1,5 juta. Pada hari pertama berjualan, omzet jualannya mencapai Rp 200 ribu. "Setahun kemudian dari laba yang ada, kami tambah stok barang,” cerita Slamet dalam acara Webinar Media Virtual Tour 2021, bersama Jakarta Editor Media Forum (JEMF), Kamis (11/2).

Atas dukungan BNI, Warung Merah bertransformasi menjadi Toko Merah setelah bangunannya diperluas dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI senilai Rp 400 juta. Saat pandemi Covid-19, diakui Slamet, pembeli yang datang ke toko pun berkurang, transaksi menurun, pendapatan pun kena imbasnya. Namun ia berinovasi, melayani pemesan melalui aplikasi chating, yaitu WhatApps.

Baca juga : Bantah Pemberitaan Barat, China Pastikan Dukung WHO Tuntaskan Pandemi Covid

Kini, daya layanan Slamet pun meningkat dari radius 2 kilometer menjadi 4 kilometer. "Pelanggan cukup WA atau Telpon, kami kirim barangnya. Jadi (penjualan) kami hanya turun sebentar, setelah itu naik lagi. Beruntung juga dengan BNI yang sudah memilih saya Agen46,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.