Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dibuka Stagnan, Rupiah Butuh Suntikan Vitamin

Senin, 15 Februari 2021 10:15 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah stagnan alias tak bergerak di posisi Rp 13.972 per dolar AS jika dibandingkan Kamis (11/2) lalu. Rupiah pun butuh vitamin biar makin joss.

Beberapa mata uang Asia terhadap dolar hari ini terpantau bergerak bervariasi. Seperti won Korea Selatan melemah 0,11 persen, yen Jepang minus 0,07 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,04 persen. Namun dolar Singapura menguat 0,08 persen dan baht Thailand naik 0,05 persen.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak stabil di 90,426. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,18 persen ke level Rp 16.933, terhadap dolar Australia juga naik 0,17 persen ke level Rp 10.845, dan terhadap yuan China menguat 0,05 persen ke level Rp 2.177. 

Baca juga : NasDem: Tutup Situs Jasa Penikahan Dini

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaib mengatakan, terdapat sejumlah sentimen internal dan eksternal yang membuat nilai tukar rupiah bisa bertahan di bawah level psikologis Rp 14 ribu.

Ia bilang, Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan pekan ini kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen. Penurunan suku bunga diperkirakan bakal terjadi untuk menggenjot daya beli sehingga mendongkrak laju perekonomian.

Untuk diketahui, Januari 2021 inflasi hanya mencapai 0,26 persen dan 1,55 persen secara tahunan. Pada Februari 2021, inflasi diperkirakan sebesar 0,01 persen dan 1,25 persen secara tahunan.

Baca juga : Korban PHK Butuh Bantuan

“Jika BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen itu sangat di mungkinkan karena pertumbuhan ekonomi perlu ada pendorong yang pasti,” ujarnya dalam riset, Senin (15/2).

Di sisi lain, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan melansir neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2021.  Neraca perdagangan pada Januari 2021 diperkirakan bakal surplus. Kendati begitu, realisasinya diyakini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

"Hari ini perdagangan mata uang rupiah masih berfluktuatif, tapi bisa saja ditutup menguat tipis di rentang Rp 13.950-13.990,” tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.