Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tenang, Negosiasi Investasi Masih Dibicarakan
Hadapi Tesla, Luhut Sabar
Jumat, 26 Februari 2021 05:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah masih bernegosiasi dengan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc, untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak tetap tenang, walaupun ada kabar Tesla lebih memilih India untuk membangun pabrik barunya.
“Pokoknya kami masih bicara. Dan yang ribut soal mobil Tesla di India, ini kan rencananya masih 2025. Apakah bakal kejadian? Kita nggak tahu,” ujar Luhut dalam acara Economic Outlook 2021 yang diselenggarakan CNBC Indonesia, kemarin.
Baca juga : Kalangan Akademisi Masih Perdebatkan Soal Plagiarisme
Luhut mengaku tidak pernah bicara soal investasi pembangunan pabrik mobil listrik dengan Tesla. Namun, ada enam hal yang dibicarakan terkait investasi dengan pabrikan mobil listrik milik Elon Musk ini.
“Yang benar begini, kita sudah NDA (Non Disclosure Agreement) dengan mereka. Saya nggak mau mengulangi kesalahan. Kita tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada di tempat mereka, yakni starlink, launching pad, hypersonic, lithium battery pack, stabilizer energy, itu yang kita bicarakan,” beber Luhut.
Mantan Menko Polhukam ini mengatakan, besarnya potensi sumber daya komoditas tambang di Indonesia, seperti bijih nikel, tembaga dan bauksit, menjadi salah satu daya tarik bagi calon investor. Apalagi, sumber daya tersebut merupakan komponen pembuatan baterai lithium hingga kerangka mobil listrik.
Baca juga : Menang Pamor, Prestasi The Doctor Diramal Tetap Kendor
“Sekarang nikel ore, lithium battery dimasukkan sekalian dengan kerangka mobil, dengan aluminium. Itu akan membuat cost lebih murah karena lebih ringan. Jadi, future ada di sini,” jelasnya.
Selain dengan Tesla, kata Luhut, Pemerintah juga bernegosiasi dengan dua calon investor yang merupakan pemain baterai kendaraan listrik kelas dunia, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) asal China dan LG asal Korea Selatan.
“Sudah ada dua (calon investor) kami engage. Ini dari hulu ke hilir semuanya. Kami buat terintegrasi,” ungkapnya.
Baca juga : Tekan Covid, Kiai Munif Dukung Gerakan Jateng Di Rumah Saja
Dengan potensi sumber daya yang melimpah, Luhut menargetkan Indonesia menjadi sumber rantai pasok global industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir pada 2023.
“Di Weda Bay akan diproduksi asam sulfat 2023 dan lithium battery 2023. Jadi, global supply chain akan ada di Indonesia untuk lithium battery sampai turunannya,” ujar Luhut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya