Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Guguran lava pijar Gunung Merapi kembali terjadi. Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali mencatat, adanya aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa guguran lava pijar dengan intensitas kecil sebanyak empat kali mengarah ke barat daya pada posisi alur Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 400 meter.
Dilansir dari BNPB, data tersebut diperoleh dari pantauan visual yang dilakukan pada Selasa, (5/1) pukul 18.00-24.00 WIB.
Dalam waktu yang bersamaan terjadinya guguran lava pijar tersebut, tim BPPTKG juga merekam adanya kegempaan berupa guguran sebanyak 23 dengan amplitudo 3-41 milimeter berdurasi 11-127 detik.
Baca juga : Demokrat Ingatkan Jebakan Polarisasi Politik
Kemudian untuk hembusan ada sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2-8 milimeter berdurasi antara 9 sampai 33 detik. Selanjutnya, Hybrid/Fase Banyak terekam dengan jumlah 75, amplitudo 3-31 milimeter, S-P: 0,3-0,5 detik berdurasi 4-11 detik.
Berikutnya, Vulkanik Dangkal yang terekam sejumlah 16 dengan amplitudo 34-75 milimeter berdurasi 12-39 detik. Adapun Tektonik Jauh terekam sebanyak 1 dengan amplitudo 4 milimeter, S-P: 16 detik dan durasi 43 detik.
Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaira, api diam tersebut muncul di dasar lava 1997, sebagaimana berdasarkan hasil pengamatan citra satelit yang dikonfirmasi keberadaan gundukan yang diduga merupakan material baru.
Baca juga : Mahfud Beri Lampu Hijau
“Ini yang ada di lava 1997,” jelas Hanik dalam siaran informasi BPPTKG Aktivitas Merapi Terkini secara daring, Selasa, (5/1).
Hanik mengatakan, saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021.Akan tetapi, itu masih fase awal dari indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi. “Secara teknis Gunung Merapi sudah memasuki fase masa erupsi tahun 2021,” kata Hanik.
Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Merapi juga telah terpantau pada, Kamis, 31 Desember, pukul 21.08 WIB, yang mana menurut hasil data visual menunjukkan adanya indikasi kemunculan api diam dan lava pijar. [FIK]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya