Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Elektabilitasnya Naik Terus, Demokrat Dan PKS Dapat Berkah Jadi Oposisi
Jumat, 26 Februari 2021 13:09 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengaku, tidak heran dengan terus naiknya elektabilitas Partai Demokrat dan PKS dalam berbagai survei. Pasalnya, hanya kedua partai tersebut yang sekarang dinilai sebagai oposisi.
Ketika semua partai masuk koalisi Pemerintah, tidak semua pemilihnya ikut. Misalnya, ketika Gerindra dan Prabowo bergabung dengan pemerintah, maka para pemilihnya yang selama ini beroposisi mencari partai baru. Nah, suara mereka pun masuk ke Demokrat dan PKS.
Apalagi, kedua partai ini selalu tampil mengkritisi kebijakan Pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat. Karena itu, mereka dapat berkah kenaikan elektabilitas.
Baca juga : Laznas PPPA Daarul Qur’an Pelopor Laporan Berkelanjutan di Indonesia
"Demokrat dan PKS naik karena jadi oposisi," kata Ujang saat dihubungi RM.id, Jumat (26/2).
Hal sama dirasakan Partai Solidaritas Indonesia (PSi). Partai yang baru berusia seumur jagung itu tengah merasakan indahnya kenaikan elektabilitas. Ujang mensinyalir pemilih PDIP mulai berpaling ke partai yang dinahkodai Giring Ganesha itu.
"PSI naik ini bisa ambil suara PDIP. Ceruk suaranya hampir sama. Karena PDIP turun, PSI yang naik," sebut pengamat politik Universitas Al Azhar itu. Meski demikian, menurut Ujang, masih banyak kemungkinan untuk seluruh parpol merubah nasib elektabilitasnya. Karena masing-masing partai akan tancap gas setelah melihat dinamika politik saat ini.
Baca juga : Elektabilitas Ganjar Tinggi, PDIP Nyatakan Terbuka Peluang Jadi Capres 2024
"Pemilu masih lama. Jadi soal naik turunnya suara berdasarkan survey itu akan dinamis, akan berubah setiap waktu," tutupnya.
Sebelumnya, survei Y-Publica menunjukkan dalam empat bulan terakhir elektabilitas PDIP anjlok. Sementara itu Demokrat melesat ke posisi empat besar, dan elektabilitas PSI menembus 5 persen.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada Maret hingga Oktober 2020, PDIP jauh memimpin dengan elektabilitas di kisaran 30 persen, kini turun jauh menjadi 23,4 persen. Demokrat yang sebelumnya di kisaran 3 persen, kini melejit menjadi 7,2 persen.
Baca juga : Drainase DKI Tak Siap Hadapi Cuaca Ekstrim
Lalu di tengah wacana kenaikan ambang batas parlemen menjadi 5 persen. PSI berhasil mengamankan posisi dengan kenaikan elektabilitas dari kisaran 2 hingga 4 persen. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya