Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Penerapan TKDN, Core: Masih Jauh Dari Harapan

Jumat, 26 Februari 2021 16:45 WIB
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah. (Foto: ist)
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menilai, penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih jauh dari harapan. 

“TKDN saat ini belum berhasil membendung impor karena industri hulu hilirnya tidak terbentuk,” katanya kepada RM.id, Jumat (26/2). 

Menurut dia, ke depan pemerintah jangan hanya fokus kepada TKDN saja, tapi juga menggarap supply chain. "Dengan supply chain, kita bisa memasok ke negara lain tetapi kita juga menggunakan input dari negara lain. Yang paling penting bagaimana kita membangun supply chain itu,” bebernya.

Baca juga : Nono Minta Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat

Piter mencontohkan, Vietnam mampu memanfaatkan perang dagang justru untuk meningkatkan ekspor dengan memperbaiki supply chain-nya. Apalagi, sebelumnya Indonesia ingin menjadi production base dalam supply chain masyarakat ASEAN. 

Artinya, Pemerintah harus mau menerima masuknya komponen atau barang penolong untuk industri dari negara-negara lain kemudian di proses menjadi barang jadi. Harapannya nilai impor bisa lebih kecil daripada nilai ekspor. Jadi, tercipta nilai tambah yang besar. 

"Masalahnya yang terjadi, kita memasukkan bahan baku, barang penolong dari impor lalu kemudian hasil produksinya tidak diekspor malah dijual di pasar dalam negeri. Akibatnya neraca dagang kita negatif," ucapnya. 

Baca juga : Permudah Penegakkan Hukum, PP Postelsiar Tuai Pujian

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyentil penerapan TKDN dalam transformasi digital yang masih sangat rendah. Apalagi pemakaian produk-produk dalam negeri yang jauh dari harapan. 

"Kita harus memastikan transformasi digital jangan hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor. Ini yang selalu saya tekankan," tegasnya dalam acara Peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19, Jumat (26/2). 

Eks Gubernur DKI Jakarta ini berharap transformasi digital ikut mendorong penguasaan teknologi digital mutakhir oleh semua anak bangsa. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.