Dark/Light Mode

Implementasikan Budaya AKHLAK, Pegadaian Gelar Webinar Antikorupsi

Selasa, 30 Maret 2021 17:18 WIB
Kepala Departemen Komunikasi PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani dan mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dalam diskusi Antikorupsi, Selasa (30/3). (Foto: Humas Pegadaian)
Kepala Departemen Komunikasi PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani dan mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dalam diskusi Antikorupsi, Selasa (30/3). (Foto: Humas Pegadaian)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pegadaian (Persero) terus mengimplementasikan budaya AKHLAK. Salah satunya dengan menggelar Webinar Antikorupsi bertema "Memahami, Mengendalikan Risiko, dan Mencegah Korupsi pada Korporasi", Selasa (30/3).

Webinar ini menghadirkan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2016-2019, Febri Diansyah, sebagai narasumber.

Kepala Departemen Komunikasi PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani menjelaskan, budaya AKHLAK yang terdiri dari nilai-nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, adalah pedoman bagi seluruh insan Pegadaian dalam menjalankan tugas.

Baca juga : Tingkatkan Bisnis, Pegadaian Wilayah IX Tekan MoU dengan Mustika Ratu

"Agar budaya AKHLAK dapat terlaksana dengan baik dan konsisten, maka perusahaan terus melakukan internalisasi budaya tersebut secara terus-menerus kepada seluruh karyawan," ujar Basuki dalam siaran pers, Selasa (30/3).

Internalisasi budaya itu, lanjutnya, dilakukan sebagai ikhtiar untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan selanjutnya diamalkan dalam keseharian.

Dalam paparannya, Febri Diansyah menyampaikan, tindak korupsi biasanya dimulai dari gratifikasi. Oleh karena itu gratifikasi harus dikendalikan dengan tiga prinsip dasar.

Baca juga : Taspen Serahkan Ambulance Ke Badan Kepegawaian Negara

Pertama, penolakan. Kedua, pelaporan atas penolakan. Dan ketiga, pelaporan atas penerimaan dalam hal gratifikasi tidak dapat ditolak. Selain gratifikasi, bentuk tindak pidana lainnya adalah penyuapan dan pemerasan.

"Tindakan koruptif tersebut dimulai dari gaya hidup yang bersangkutan atau keluarganya tidak sepadan dengan penghasilan yang diterima. Akibatnya ia membiayai gaya hidupnya dengan uang yang diperoleh dengan cara tidak semestinya," tutur Febri.

Febri pun mengimbau seluruh insan Pegadaian untuk menjaga amanah, sejalan dengan nilai-nilai budaya AKHLAK. Budaya hedonisme yang menjadi akar perilaku koruptif harus dikikis. Budaya prestatif yang harus dikembangkan. 

Baca juga : Waspada, Beredar Hoax MoU Pengadaan Lahan Pertamina Rosneft di Tuban

"Kita juga harus membiasakan memberikan apresiasi kepada orang lain karena prestasinya, bukan karena harta yang dimiliki. Ini penting dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju serta bebas dari korupsi," tandasnya.

Sebelumnya, Pegadaian juga menggelar acara Ngopi Aksi alias Ngobrol Inspiratif Anti Korupsi dengan pembicara Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia). [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.