Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

170 Negara Alami Kontraksi Terburuk Dalam 150 Tahun Terakhir, Indonesia Masih Mendingan

Selasa, 6 April 2021 14:15 WIB
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar IAEI, Selasa (6/4). (Foto: YouTube)
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar IAEI, Selasa (6/4). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi terburuk dalam 150 tahun terakhir, terutama terhadap 170 negara dari 192 negara anggota PBB.

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar IAEI, Selasa (6/4).

“Itu studi Bank Dunia. Statistik ini dampaknya sangat luar biasa. Berarti Covid-19 memaksa dan membuat semua negara harus memformulasikan kebijakan. Tak hanya ekonomi, tetapi juga kesehatan dan sosial,” kata Sri Mul.

Baca juga : Banyak Aksi Teror, Sosialisasi 4 Pilar Terhadap Generasi Milenial Harus Digencarkan

Dampak pandemi di Indonesia, baru terasa pada kuartal II-2020. Menyebabkan kontraksi ekonomi hingga 5,32 persen. Ini merupakan yang terburuk, sejak krisis keuangan pada 1997-1998.

“Jadi, kita termasuk dalam 170 negara yang mengalami kontraksi. Sepanjang 2020, kita kontraksi 2,07 persen,” ujar Sri Mul.

Namun menurutnya, kontraksi yang dialami Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara anggota G20 seperti Prancis, yang minus 9 persen. India minus 8 persen, Meksiko minus 8,5 persen, Inggris minus 10 persen, Brasil minus 4,5 persen, dan Arab Saudi minus 3,9 persen.

Baca juga : Buktikan Komitmen Kuat Atasi Perubahan Iklim, Indonesia Jadi Co-Chair COP 26

Sri Mul juga menyebut, Indonesia memiliki tingkat kontraksi yang lebih baik di tingkat ASEAN. Meski Vietnam dan China masih memiliki pertumbuhan yang positif.

“Singapura minus 6 persen, Filipina minus 9,6 persen, dan Malaysia minus 5,8 persen,” ujar Sri Mulyani.

Begitu juga bila dibandingkan dengan negara-negara Organization Islamic Coorporate (OIC) atau Organisasi Kerja sama Islam.

Baca juga : Strategi Komunikasi Sharp Indonesia Raih Berbagai Penghargaan

Iran minus 1,5 persen, Kuwait minus 8 persen, Nigeria minus 3,2 persen, dan Qatar minus 4,5 persen. Dalam situasi ini, Indonesia masih relatif lebih baik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.