Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Selaraskan Bisnis Sembilan BUMN
Pembentukan Holding Pangan Makin Dikebut
Senin, 26 April 2021 05:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pembentukan holding (induk usaha) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pangan dikebut. Dengan melibatkan sembilan BUMN, holding ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, progres holding pangan sampai pada Pembahasan Antar Kementerian (PAK) Penggabungan.
Selain itu, roadmap yang bertujuan mempercepat proses pembentukan holding pangan juga telah disusun. Pada proses restrukturisasi, kata Arief, RNI telah membentuk Project Management Office (PMO).
Baca juga : Akselarasi Dana BOS Bikin Sekolah Enjoy Mulai Pembelajaran Tatap Muka
PMO ini dibagi menjadi tujuh tahap, dan bertugas untuk mengawali Project Charter percepatan pengembangan BUMN Pangan.
“Diperlukan dukungan dari seluruh Komisaris dan Direksi BUMN Klaster Pangan, untuk percepatan pengembangan BUMN Pangan ini,” kata Arief saat dihubungi Rakyat Merdeka.
Dia menjelaskan, holding ditarget terbentuk pada kuartal III-2021. Saat ini juga sudah dilakukan berbagai langkah. Salah satunya, mengubah badan hukum Perum Perusahaan Perikanan Indonesia (Perindo) menjadi perusahaan persero.
Baca juga : Menteri Bintang Minta Pemda Kawal Dana Perlindungan Perempuan Dan Anak
“Perubahan badan hukum ini menjadi bagian dari transformasi vehicle pemerintah menuju holding pangan,” jelas Arief.
Nantinya, akan dilakukan merger terhadap perusahaan yang memiliki bisnis sejenis. Misalnya, PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS, yang sama-sama bergerak di sektor pertanian.
Begitu juga dengan Perindo dan PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus yang bergerak di sektor perikanan.
Baca juga : WIKA Dan HIN Duet Kelola Hotel BUMN
“Proses merger dan proses holding paralel. Penyertaan modal berupa aset tanah dan bangunan atau inbreng-nya, diharapkan sudah bisa di kuartal III, atau September 2021. Nantinya, hanya ada tiga BUMN di bawah RNI,” terang Arief.
Dengan begitu, menurut Arief, dari segi bisnis pangan yang selama ini tidak saling terkoneksi dan tidak terstruktur, nantinya dari hulu sampai hilir bisa memberikan layanan yang end to end.
“Adanya holding ini, BUMN jadi satu. Misalnya, mau produksi beras, ada lahan SHS. Mesin pascapanen pakai milik Pertani. Gudangnya ada BGR. Kalau mau ekspor, ada PPI,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya