Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Tetapkan Panitia Presidensi G-20, Airlangga Pimpin Sherpa Track

Minggu, 30 Mei 2021 14:01 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia akan menjadi Presidensi G-20 yang diselenggarakan pada 2022. Forum G-20 merupakan ”The Only Global Premier Economic Forum” yang menjadi representasi perekonomian dunia, karena negara-negara yang tergabung di dalamnya menguasai 85 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) dunia.

Untuk mengoptimalkan posisi Indonesia sebagai penyelenggara G-2O ini, Presiden Jokowi telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G-20, yang ditetapkan pada 27 Mei 2021. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dipercaya memimpin Sherpa Track G-20, yang akan membahas isu-isu ekonomi non-keuangan, yaitu seluruh isu yang menyangkut energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti-korupsi, lingkungan, dan perubahan iklim.

"Di bawah kepemimpinan Indonesia tahun depan, G-20 akan mengangkat tema besar Recover Together, Recover Stronger. Tema ini menunjukkan harapan dan kesiapan Indonesia untuk turut serta dalam kemitraan global, sebagai upaya mengatasi dampak pandemi dan meningkatkan kembali global confidence,” ucap Airlangga, dalam keterangan yang diterima RM.id, Minggu (30/5).

Pemerintah Indonesia menegaskan, untuk pemulihan yang lebih kuat, diperlukan kerja sama erat antara negara-negara G-20. Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 akan difokuskan untuk mendorong produktivitas, meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai Ketua Bidang Sherpa Track, Menko Perekonomian dibantu oleh Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri dalam mengoordinasikan beberapa tugas pokok dalam pelaksanaan KTT G-20 mendatang.

Pertama, mengoordinasikan pelaksanaan tugas penanggung jawab bidang, dalam hal ini sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) yang menjadi focal point kelompok kerja G-20, antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Basan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Investasi (Kemeninves), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kedua, mengoordinasikan pelaksanaan tugas Koordinator Harian, yang terdiri atas Co-Sherpa G-20 Indonesia yaitu Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan SDA, Raden Edi Prio Pambudi; dan Staf Khusus Menlu Bidang Penguatan Program-Program Prioritas, Dian Triansyah Djani. Ketiga, mengoordinasikan penyelenggaraan rangkaian persiapan dan pelaksanaan Presidensi G-20 Indonesia.

Baca juga : Bos Perusahaan RI Di Ethiopia Meninggal, Dubes Al Busyra Pimpin Doa Bersama

Keempat, menetapkan rencana induk penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 dan seluruh pertemuan jalur Sherpa, baik tingkat Working Groups maupun tingkat Menteri, dan Engagement Groups. Kelima, menetapkan rencana kerja dan anggaran setiap bidang. Keenam, menyampaikan laporan kepada Presiden.

Pandemi Covid-19 menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh forum ini, dan juga ekspektasi bahwa Indonesia akan memimpin langkah strategis untuk mengatasi dampak pandemi. Airlangga menjelaskan lima nilai strategis bagi Indonesia dalam memegang Presidensi G-20.

Pertama, sinergi antara Indonesia dan dunia internasional dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi global dan nasional dari pandemi Covid-19. Kedua, Indonesia akan memiliki suara dalam menentukan arah ekonomi global pasca krisis, termasuk di dalamnya stabilitas sistem keuangan internasional. Ketiga, Presidensi G20 akan dimanfaatkan Pemerintah untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural dan keuangan Indonesia di tengah pandemi, seperti Undang-Undang Cipta Kerja, transisi energi, termasuk peningkatan kandungan biodiesel, dan pendirian SWF Indonesia.

Keempat, ndonesia akan memanfaatkan dukungan internasional terhadap prioritas Pemerintah. Isu-isu seperti digitalisasi, pengembangan SDM, pemberdayaan perempuan dan pemuda, ketersediaan vaksin, dan persiapan sistem kesehatan untuk memitigasi risiko pandemi masa depan akan menjadi beberapa bahasan utama Presidensi G-20 tahun mendatang. Kelima, Presidensi G-20 Indonesia berpotensi menghasilkan devisa bagi Indonesia jika diselenggarakan secara fisik pada akhir tahun 2022.

Untuk mendukung kesiapan infrastruktur teknologi dalam persiapan Presidensi G-20, Pemerintah telah membangun portal Document Management System (DMS) untuk menata secara digital dokumen substansi terkait G-20 dan menjadi bagian integral Sekretariat Sherpa G-20 Indonesia yang dapat diakses seluruh K/L yang terlibat di G-20.

”Ini merupakan insiatif yang sangat bagus untuk memastikan proses penyusunan substansi yang transparan dan akuntabel, terutama bagi instansi yang selama ini menaungi G20”, tambah Airlangga.

Sesuai kesepakatan KTT G-20 di Riyadh pada 2020, Indonesia akan menjadi Presidensi G-20 pada 2022. Keputusan ini maju setahun lebih awal dari rencana semula pada 2023 setelah India mengajukan pertukaran dengan Indonesia, karena India membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang. Alasan lainnya ialah karena Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023. KTT G-20 rencananya akan diselenggarakan pada November 2022 di Bali, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap pertemuan yang akan dilakukan secara fisik, dengan melibatkan sekitar 6.500 delegasi asing. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.