Dark/Light Mode

Sampai Akhir 2019, PLN Targetkan Rasio Elektrifikasi di Sumbar Capai 96,8 Persen

Jumat, 26 April 2019 18:26 WIB
PT PLN (Persero) mengadakan program penyambungan listrik di Padang, Sumbar, Jumat (26/4). (Foto: Humas PLN).
PT PLN (Persero) mengadakan program penyambungan listrik di Padang, Sumbar, Jumat (26/4). (Foto: Humas PLN).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) menargetkan rasio elektrifikasi di Provinsi Sumatera Barat mencapai 96,8 persen pada akhir 2019. Target ini meningkat dibandingkan posisi Maret 2019, yang hanya 92,8 persen.

Hal tersebut disampaikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat Bambang Dwiyanto, saat meninjau program penyambungan listrik desa di Padang, Sumatera Barat, Jumat (26/4). Bambang optimis mencapai target elektrifikasi tersebut, meski dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah.

"Tantangan di wilayah ini adalah kondisi geografis. Banyak wilayahnya cukup jauh terpencil, remote area, yang berada di balik gunung, sehingga minim infrastruktur. Terutama, akses jalan," ungkap Bambang.

Baca juga : OSO Targetkan Jokowi Raih 70 Persen

Namun, PLN dengan berbagai upaya, tetap akan melistriki daerah-daerah pelosok tersebut.

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, untuk mengatasi tantangan ketersediaan infrastruktur jalan," kata Bambang.

Wilayah-wilayah terpencil di Sumatera Barat itu antara lain berada di Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasaman Barat.

Baca juga : PLN Amankan Pasokan Listrik Debat Capres

Saat ini, terdapat 1.158 desa di Sumatera Barat, yang sudah teraliri listrik. 16 desa di antaranya, berlistrik melalui program pembagian lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Kami menargetkan secara bertahap, 16 desa tersebut sudah mendapat listrik dari jaringan PLN pada akhir tahun ini," terang Bambang.

Salah satu warga yang mendapatkan program listrik desa PLN, Armis (54), mengatakan sejak seminggu lalu, rumahnya sudah mendapat listrik berdaya 900 VA. Biaya penyambungan listriknya, dibayar dengan cara  mencicil.

Baca juga : Jokowi Dorong Sistem Digital Di Pertanahan

"Sebelum ada listrik PLN, kami memakai lampu dinding dengan bahan bakar minyak tanah. Selain mahal, pakai minyak tanah ini merepotkan. Belum lagi, membelinya sekarang cukup sulit. Kalau dengan listrik PLN, saya tinggal pencet langsung menyala," katanya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.