Dark/Light Mode

Tambah Kuota Impor Bawang Putih

Kemendag Kelabakan...

Jumat, 26 April 2019 14:56 WIB
Impor bawang putih. (Foto : Net).
Impor bawang putih. (Foto : Net).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) seperti tengah kelabakan menghadapi tingginya harga bawang putih. Kementerian yang dipimpin Enggartiasto Lukita tersebut, kini tengah melakukan berbagai cara untuk menekan harga komoditas tersebut. Antara lain menambah kuota impor.

Kemendag setidaknya melakukan tiga upaya untuk menekan harga bawang putih. Pertama, mendorong para importir untuk mengeluarkan stok bawang putih yang masih mereka simpan di dalam gudang.

“Sambil menunggu impor bawang putih masuk, pemerintah ingin stok yang ada dikeluarkan,” ungkap  Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Marthin Simanungkalit usai rapat  koordinasi jelang Ramadhan di Surabaya, kemarin. 

Kedua, mendesak para importir mempercepat impor bawang putih. Menurut Marthin, pihaknya sudah meminta agar proses impor bisa dilakukan lebih cepat dari biasanya. Pihaknya ingin bawang putih impor sudah bisa didistribusikan sebelum bulan puasa tiba. 

Baca juga : Putra Mahkota Saudi: Indonesia Beruntung Punya Pemimpin Yang Jelas dan Maju

Dan, ketiga, menambah kuota impor bawang putih. Keputusan menambah kuota diumumkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan.

“Kuota impor bawang putih ditambah darri 100 ribu ton menjadi 115.765 ton. Perusahaan importirnya dari sebelumnya menjadi tujuh menjadi delapan,” ungkap Oke.

Oke berharap, penambahan kuota impor bisa menekan harga bawang putih menjadi Rp 32 ribu-Rp35 ribu per kilogram (kg).  

Untuk diketahui, harga bawang putih saat ini berkisar 40 ribu hingga 70 ribu per kg. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) rata-rata harga bawang putih ukuran sedang mencapai Rp 47.850 ribu per kg. 

Baca juga : Pertamina Dumai Kerek Pendapatan Kelompok Tani

Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas menyayangkan tingginya harga bawang putih. “Itu terjadi karena telat melakukan impor. Sekarang akhirnya  Kemendag kelabakan sendiri,” ungkap Dwi.

Dwi menilai, harga sulit ditekan selama impor bawang putih belum masuk ke dalam negeri. Karena, dia yakin stok sebenarnya sudah kosong. 
Importir udah nggak punya banyak stok buat guyur pasar.  

“Untuk penuhi kebutuhan cuma mengadalkan stok sisa impor tahun lalu sebanyak 120 ribu ton. Kalau kebutuhan  40 ribu ton per bulan, logikanya, bulan Maret sudah habis,” ungkapnya.

Tanam Bawang Putih

Baca juga : Demokrat Ikut Kebijakan Menteri Enggar

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, pihaknya berupaya meningkatkan produksi bawang putih untuk mengurangi impor. Kementan akan  terus menambah luas tanam komoditas pangan tersebut. 

“Saat ini peningkatan luas tanam sudah semakin baik.  Pada 2014 luas tanaman hanya sekitar 1.000 hektare (ha). Sekarang sudah 11.000 ha. Ada penambahan 10.000 ha,” ungkap Amran. 

Amran mengatakan,  pada tahun ini, dirinya menargetkan luas lahan untuk tanam pangan bisa mencapai 20.000 ha. Bahkan tak tanggung-tanggung dalam 1-2 tahun kedepan luas tanam pangan bisa mencapai 60.000 ha.

Menurutnya dengan luas tanaman mencapai 60.000 maka produksi pun akan naik dan stok juga akan terjaga. Jika stok terjaga maka harga-harga juga akan stabil. “Untuk Indonesia swasembada (perlu luas lahan) 60.000 ha,” katanya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.