Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Inacraft On October Dongkrak Industri Kerajinan Indonesia Tembus Peringkat Ke-15 Dunia
- Gandeng Asephi, Menteri Teten Berantas Produk Impor Yang Rugikan UMKM Lokal
- 168 WNI Terancam Hukuman Mati, Didominasi Kasus Narkoba, Terbanyak Di Malaysia
- Duh, Beregu Putra-Putri Bulutangkis Langsung Tumbang Di Asian Games
- GoTo Dan KCI Kolaborasi, Rilis Fitur GoRide Transit

RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini, nilai tukar rupiah masuk zona merah. Rupiah melemah 0,08 persen ke level Rp 14.505 per dolar Amerika Serikat (AS), dibanding perdagangan Jumat (23/7) di level Rp 14.493 per dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang lainnya. Won Korea melemah 0,20 persen, baht Thailand melemah 0,11 persen, dolar Taiwan minus 0,07 persen, yuan China turun 0,02 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen dan ringgit Malaysia turun 0,02 persen.
Baca juga : Menag: Ketakutan Kepada Tuhan Dan Corona Tak Boleh Dipertentangkan
Indeks dolar AS yang mengukur mata uang AS ini terhadap enam mata uang utama dunia, naik 3,8 persen di level 92,920. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro dibuka melemah 0,15 persen ke level Rp 17.066, terhadap poundsterling Inggris minus 0,20 persen ke level Rp 19.938, dan terhadap dolar Australia juga minus 0,06 persen ke level Rp 10.663.
Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet memperkirakan, rupiah melanjutkan pelemahannya pekan ini. Dia menyebut tren negatif ini akan dipengaruhi oleh beberapa isu baik dari dalam dan luar negeri.
Baca juga : Ketua DPR: Perang Lawan Korupsi Tak Boleh Surut Di Tengah Pandemi
Dari dalam negeri, kepastian terkait perpanjangan PPKM akan menentukan pergerakan nilai tukar rupiah. Yusuf menuturkan, pelaku pasar akan mencermati adanya kelanjutan PPKM dalam bentuk yang berbeda
Sementara dari luar negeri, kekhawatiran pasar terhadap varian delta yang akan mendorong kenaikan kasus Covid-19 masih menjadi perhatian investor. Hal tersebut terutama pada negara dengan kekuatan ekonomi besar seperti AS.
Baca juga : Menguat Tipis, Rupiah Mulai Siuman
Dari luar negeri, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh pertemuan bulanan The Fed. Isu tapering yang akan dilakukan lebih cepat dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah secara negatif.
“Kami memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan depresiasi, dengan kisaran pergerakan Rp 15.000- Rp 15.020 per dolar AS,” pungkasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya