Dark/Light Mode

Sukses Kantongi Laba Rp 920 Miliar

BTN Kinclong Di Era Pandemi

Jumat, 30 Juli 2021 05:30 WIB
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta. (Foto : Istimewa).
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Sementara KPR non-subsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90 persen yoy, menjadi Rp 80,59 triliun. Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen yoy menjadi Rp 5,43 triliun pada kuartal II-2021.

Haru menegaskan, kinerja penyaluran kredit BTN yang tetap kokoh bertumbuh di tengah tekanan pandemi, juga diiringi perbaikan pada kualitasnya. Rasio kredit bermasalah (Non- Performing Loan/NPL) gross BTN terekam terus membaik sebesar 61 basis poin (bps) ke level 4,10 persen di kuartal II-2021, dari 4,71 persen di periode yang sama tahun lalu.

Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90 persen pada Kuartal II-2020 menjadi 120,72 persen di Kuartal II-2021.

Baca juga : Tok, MU Tebus Varane Rp 702 Miliar Dari El Real

Di samping itu, BTN juga menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 31,84 persen yoy menjadi Rp 298,38 triliun dari Rp 226,32 triliun di periode yang sama tahun lalu. Pening­katan DPK tersebut disumbang kenaikan pada seluruh segmen. Yakni tabungan, giro, dan de­posito masing-masing sebesar 17,70 persen yoy, 15,06 persen yoy, dan 43,53 persen yoy per kuartal II-2021.

Kendati DPK tumbuh signifi­kan, BTN berhasil mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (Cost of Fund/CoF) hingga 171 bps. Peningkatan DPK juga menye­babkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12 persen.

BTN juga mencatat pertum­buhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga BTN. Per kuartal II-2021, emiten berkode saham BBTN ini men­catatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63 persen yoy. Sehingga pendapatan bunga bersih BTN melonjak di level 28,18 persen yoy.

Baca juga : Kuartal II, Unilever Kantongi Laba Rp 3 Triliun

“Perbaikan proses bisnis yang dilakukan BTN juga turut meno­pang perolehan laba bersih perseroan,” ujarnya.

BTN telah menggelar beragam strategi mulai dari efisiensi, digital­isasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan Fee Based Income melalui transaksi non-kredit.

Dengan kinerja positif pada kredit dan DPK, hingga paruh pertama tahun ini, BBTN men­catatkan posisi aset senilai Rp 380,51 triliun. Atau melonjak sebesar 20,95 persen yoy dari Rp 314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Baca juga : Ketua DPR: Perang Lawan Korupsi Tak Boleh Surut Di Tengah Pandemi

“Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.