Dark/Light Mode

Sukses Kantongi Laba Rp 920 Miliar

BTN Kinclong Di Era Pandemi

Jumat, 30 Juli 2021 05:30 WIB
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta. (Foto : Istimewa).
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah pandemi Covid-19, manajemen Bank Tabungan Negara (BTN), tetap ngegas. Kinerja keuangan perseroan pun kinclong. Laba Bank Pelat merah itu pada kuartal II-2021 tumbuh 19,87 persen year on year (yoy). Atau menjadi Rp 920 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 768 miliar.

Pendorong laba ini berkat penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh 5,59 persen yoy, dari Rp 251,83 triliun menjadi Rp 265,9 triliun. Angka ini didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, perseroan terus melakukan transformasi dan inovasi agar bisnis tetap melaju positif meski berada di tengah kondisi pan­demi. Hal ini juga didorong peran positif Pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga : Tok, MU Tebus Varane Rp 702 Miliar Dari El Real

Upaya peningkatan bisnis, lanjut Haru, juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia yang semakin mendesak di masa pandemi ini.

“Kami berupaya terus men­catatkan pertumbuhan positif yang berkelanjutan. Sehingga BTN dapat terus menyediakan rumah untuk rakyat,” ucap Haru dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BTN kuartal II-2021 di Ja­karta secara virtual, Rabu (28/7).

BTN optimistis kinerja bank khusus pembiayaan perumahan ini tetap membaik di tengah pandemi. Namun diakuinya, target kredit awal sebesar 8-9 persen terpaksa direvisi akibat Covid-19, menjadi 6-7 persen. Dan saat ini pertumbuhannya sudah mencapai 5,9 persen.

Baca juga : Kuartal II, Unilever Kantongi Laba Rp 3 Triliun

“Untuk target laba menyesuai­kan, berharap bisa Rp 2 triliun. Tapi ini menyesuaikan akan dire­visi atau tidak. Itu butuh waktu, dan kami masih melakukan restrukturisasi dan menyiapkan pencadangan. Ini penting sebagai antisipasi,” tegas mantan Direktur Keuangan BRI ini.

Haru merinci, penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen yoy. Pertumbuhan tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Karena dari data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45 persen yoy per Juni 2021.

“KPR Subsidi masih men­jadi motor utama penggerak penyaluran kredit BTN, dengan kenaikan sebesar 11,17 persen yoy menjadi Rp 126,29 triliun per Kuartal II-2021,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.