Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tunggu Data Pertumbuhan Ekonomi, Rupiah Loyo Lagi

Kamis, 5 Agustus 2021 09:47 WIB
Rupiah dan dolar. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, nilai tukar rupiah dibuka loyo. Rupiah melemah 0,12 persen ke level Rp 14.330 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan dengan penutupan kemarin di level Rp 14.313 per dolar AS. 

Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak fluktuatif terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,17 persen, ringgit Malaysia yang melemah 0,12 persen, dolar Hong Kong turun 0,01 persen.

Namun baht Thailand menguat 0,15 persen, yuan China naik 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,02 persen dan dolar Singapura naik 0,07 persen.

Baca juga : Gandeng FOKAL IMM, BSI Perkuat Ekonomi Syariah Indonesia

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,21 persen pada 92,268. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menurun 0,10 persen ke level Rp 16.925, terhadap poundsterling Inggris minus 0,10 persen ke level Rp 19.860, dan terhadap dolar Australia juga melemah 0,17 persen ke level Rp 10.562.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melemah, lantaran munculnya sentimen peluang tapering yang disampaikan oleh salah satu pejabat bank sentral AS, The Federal Reserve. Menurutnya, tapering ini akan mengurangi likuiditas sehingga bisa mendorong penguatan dolar AS.

Selain itu, potensi pelemahan juga datang dari kekhawatiran pasar terhadap penyebaran kasus Covid-19 di dunia. “Kedua hal ini turut menekan mata uang negara berkembang seperti rupiah,” ujarnya, Kamis (5/8).

Baca juga : Wakil Ketua MPR Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Hanya 4 Persen

Ariston memperkirakan, pelemahan mata uang Garuda bisa tidak terlalu dalam, bila rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 melebihi ekspektasi para ekonom sekitar 6,5 persen. 

Data ekonomi Tanah Air baru akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11.00 WIB nanti. “Setidaknya ini bisa menahan laju pelemahan rupiah hari ini," ujarnya.

Ia pun memproyeksi, rupiah berpotensi melemah bergerak di kisaran Rp 14.300-14.350 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.