Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mantap! Semester I, BRI Kantongi Laba Rp 12,54 T

Jumat, 6 Agustus 2021 11:23 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Foto: ist)
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada Semester I-2021 cukup moncer. Bank pelat merah itu kantongi laba Rp 12,54 triliun. Laba tersebut naik 22,93 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Pada Semester I, penyaluran kredit BRI juga tumbuh jadi Rp 929,40 triliun dibandingkan dengan penyaluran kredit BRI pada periode sama tahun lalu Rp 922,97 triliun.

Direktur Utama BRI, Sunarso merinci, dari total penyaluran kredit, kredit mikro BRI mencatat kenaikan cukup signifikan sebesar 17 persen menjadi Rp 366,56 triliun. Hal ini memperkuat komitmen BRI untuk fokus dalam pengembangan bisnis mikro dengan komposisi kredit mikro mencapai 39,44 persen dari total penyaluran kredit BRI. 

Baca juga : Naik Tipis, Cadangan Devisa RI Juli Tembus Rp 1.964,4 T

“Hal ini on the track menuju komposisi kredit mikro minimal 45 persen di tahun 2025,” imbuh Sunarso dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (6/8).

Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62 persen dibanding 78,58 persen pada periode yang sama tahun lalu. Selain kredit mikro, kredit konsumer BRI juga tercatat tumbuh positif sebesar 3,54 persen menjadi sebesar Rp 145,94 triliun pada akhir kuartal II 2021.

Perseroan pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dengan baik. Tercatat NPL BRI pada akhir kuartal II-2021 sebesar 3,30 persen dengan NPL Coverage mencapai 254,84 persen. 

Baca juga : Fokus Layanan Digital Keuangan, Amar Bank Kantongi Laba Rp 2 M

Keberhasilan BRI menjaga NPL ini tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19, di mana hingga akhir Juni 2021 tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat Covid sebesar Rp 175,16 triliun atau telah turun sebesar Rp 56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.

Dari sisi liabilities, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 2,23 persen yoy, atau tercatat sebesar Rp 1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021. Dana murah (CASA) masih mendominasi struktur pendanaan BRI, dimana tercatat sebesar 59,56 persen atau tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,81 persen. 

“Keberhasilan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA membuat biaya dana (COF/Cost of Fund) menjadi turun, dari semula 3,54 persen pada akhir kuartal II-2020 menjadi 2,18 persen pada akhir kuartal II-2021,” imbuh Sunarso.

Baca juga : Jasa Marga Raih Laba Rp 855 Miliar

Pertumbuhan kredit yang positif disertai dengan membaiknya kinerja COF membuat pendapatan bunga bersih (net interest income) BRI tumbuh dengan baik. Kinerja BRI yang prudent juga tercermin dari rasio LDR maupun CAR yang berada pada angka ideal. LDR BRI di akhir Juni 2021 tercatat sebesar 84,77 persen, sementara itu CAR BRI di periode yang sama tercatat sebesar 19,98 persen.

Perseroan, lanjut Sunarso, optimistis mampu menjaga pertumbuhan yang kuat dan sustainable di masa mendatang dengan tetap berhati-hati dalam mengelola dampak pandemi. Salah satunya dengan disiplin membentuk pencadangan yang memadai. 

"Dengan fundamental kinerja yang kuat serta diiringi kondisi ekonomi yang kian membaik, BRI meyakini saat ini kita sudah menapaki awal kebangkitan ekonomi nasional,” tutupnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.