Dark/Light Mode

Semester I, Saratoga Cetak Laba Bersih Rp 15 T

Kamis, 29 Juli 2021 12:52 WIB
Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya. (Foto: ist)
Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berhasil membukukan laba bersih pada semester I-2021 sebesar Rp 15,3 triliun. Capain melesat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatat rugi bersih Rp 2,1 triliun.

Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya mengatakan, kinerja positif perusahaan-perusahaan portofolio investasi telah mendorong pertumbuhan nilai portofolio Saratoga. Kinerja perusahaan portofolio investasi tersebut juga diikuti dengan pembayaran dividen yang konsisten sehingga turut memperkuat fundamental Saratoga.

Baca juga : Semester I, Mandatori B30 Hemat Rp 29,9 T

"Nilai saham yang meningkat dari perusahaan portofolio investasi telah menjadikan NAV Saratoga tumbuh positif di semester I-2021. Kami bersyukur bahwa perusahaan portofolio investasi Saratoga mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya," ujar Michael, di Jakarta, Kamis (29/7).

Emiten berkode saham SRTG itu mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) senilai Rp 46,5 triliun hingga semester I-2021. Angka ini meningkat dibandingkan NAV pada akhir tahun 2020 yang mencapai Rp 31,7 triliun. 

Baca juga : Naik 18 Persen, Laba BCA Semester I Capai Rp 14,5 T

Pencapaian NAV Saratoga pada semester I-2021 berasal dari kinerja saham sejumlah perusahaan portofolio investasi yang meningkat, terutama dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Provident Agro Tbk (PALM).

Saratoga juga membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 866 miliar pada semester I-2021, meningkat 35,3 persen dari Rp 640 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pendapatan itu sebagian besar disumbangkan oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), TBIG, dan MPMX.

Baca juga : KS Raup Laba Rp 475 M

Michael menambahkan, Saratoga akan terus menjalankan strategi diversifikasi dalam berinvestasi dan disiplin dalam mengelola keuangan untuk menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Rasio utang dan biaya akan terus dikelola dan dijaga di level yang efisien. Saat ini biaya-biaya operasional tahunan terhadap nilai aset bersih berada di posisi sebesar 0,4 persen dan loan to value sebesar 5,7 persen. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.